Warga perbatasan RI-Timor Leste nikmati listrik 24 jam
...Kami mulai mengoperasikan listrik 24 jam penuh setiap hari dari awalnya 12 jam sehingga kebutuhan listrik warga Oepoli kini bisa terpenuhi secara memadai
Labuan Bajo (ANTARA) - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko mengatakan sebanyak 845 warga di Oepoli Desa Netemnanu Utara, Kabupaten Kupang yang berbatasan langsung dengan Distrik Oecusse, Timor Leste, kini telah menikmati listrik PLN selama 24 jam penuh.
"Kami mulai mengoperasikan listrik 24 jam penuh setiap hari dari awalnya 12 jam sehingga kebutuhan listrik warga Oepoli kini bisa terpenuhi secara memadai," katanya dalam keterangan yang diterima, Minggu (20/6).
Ia mengatakan dalam meningkatkan pelayanan kelistrikan bagi warga di wilayah perbatasan negara ini memang dibutuhkan usaha yang cukup keras.
PLN harus menambah kapasitas pembangkit dengan mendatangkan 1 unit mesin 160 kilo watt (kw) dan 1 unit trafo dari Kota Kupang melalui jalur darat dengan waktu tempuh selama 7 jam.
Mobilisasi mesin ini, kata dia tidak mudah karena wilayah Oepoli di Kecamatan Amfoang Timur ini dikenal dengan medan alam yang sulit dijangkau karena melewati jalan yang terjal, berbatu, dan banyak anak sungai.
"Jadi membutuhkan upaya yang keras hingga akhirnya kami bisa mengoperasikan listrik 24 jam penuh untuk masyarakat Oepoli," katanya.
Agustinus berharap peningkatan layanan kelistrikan ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat untuk percepatan pembangunan di berbai sektor di wilayah beranda NKRI itu.
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Netemnanu Utara Andreas Mora mengatakan warga setempat merasa sangat bersyukur kini dapat menikmati listrik setiap saat.
"Puji Tuhan kami masyarakat mengucapkan terima kasih banyak kepada PLN karena Oepoli sekarang sudah terang benderang. Kami tidak memberikan apa-apa kepada PLN namun hanya doa semoga PLN terus hadir memberikan pelayanan terbaik," katanya.
Baca juga: PLN alirkan listrik untuk Desa Kekasewa di pedalaman Ende
Baca juga: PLN operasikan GI Borong perkuat sistem kelistrikan di Pulau Flores
Andreas mengaku optimistis dengan layanan listrik yang memadai ini maka kondisi pembangunan di daerah setempat juga bisa lebih cepat bergerak maju.
"Kami mulai mengoperasikan listrik 24 jam penuh setiap hari dari awalnya 12 jam sehingga kebutuhan listrik warga Oepoli kini bisa terpenuhi secara memadai," katanya dalam keterangan yang diterima, Minggu (20/6).
Ia mengatakan dalam meningkatkan pelayanan kelistrikan bagi warga di wilayah perbatasan negara ini memang dibutuhkan usaha yang cukup keras.
PLN harus menambah kapasitas pembangkit dengan mendatangkan 1 unit mesin 160 kilo watt (kw) dan 1 unit trafo dari Kota Kupang melalui jalur darat dengan waktu tempuh selama 7 jam.
Mobilisasi mesin ini, kata dia tidak mudah karena wilayah Oepoli di Kecamatan Amfoang Timur ini dikenal dengan medan alam yang sulit dijangkau karena melewati jalan yang terjal, berbatu, dan banyak anak sungai.
"Jadi membutuhkan upaya yang keras hingga akhirnya kami bisa mengoperasikan listrik 24 jam penuh untuk masyarakat Oepoli," katanya.
Agustinus berharap peningkatan layanan kelistrikan ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat untuk percepatan pembangunan di berbai sektor di wilayah beranda NKRI itu.
Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Netemnanu Utara Andreas Mora mengatakan warga setempat merasa sangat bersyukur kini dapat menikmati listrik setiap saat.
"Puji Tuhan kami masyarakat mengucapkan terima kasih banyak kepada PLN karena Oepoli sekarang sudah terang benderang. Kami tidak memberikan apa-apa kepada PLN namun hanya doa semoga PLN terus hadir memberikan pelayanan terbaik," katanya.
Baca juga: PLN alirkan listrik untuk Desa Kekasewa di pedalaman Ende
Baca juga: PLN operasikan GI Borong perkuat sistem kelistrikan di Pulau Flores
Andreas mengaku optimistis dengan layanan listrik yang memadai ini maka kondisi pembangunan di daerah setempat juga bisa lebih cepat bergerak maju.