Kemenkes bantu makanan tambahan untuk gizi buruk

id gizi buruk

Kemenkes bantu makanan tambahan untuk gizi buruk

Korban Gizi Buruk

Kementerian Kesehatan mendistribusikan bantuan makanan tambahan berupa biskuit bagi korban gizi buruk dan gizi kurang yang dialami oleh anak usia sekolah di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kupang (AntaraNews NTT) - Kementerian Kesehatan mendistribusikan bantuan makanan tambahan berupa biskuit bagi korban gizi buruk dan gizi kurang yang dialami oleh anak usia sekolah di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Kita mendapat bantuan makanan tambahan sebanyak 450 koli berupa biskuit untuk penanganan gizi kurang dan gizi buruk yang dialami anak usia sekolah di Kota Kupang. Makanan tambahan itu merupakan bantuan pemerintah pusat tahun 2017 yang akan didistribusikan tahun 2018," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Arie Wijana melalui Kepala Seksi Gizi Marianah di Kupang, Selasa.

Bantuan makanan tambahan berupa biskuit diperuntukkan bagi anak balita, anak sekolah dan ibu hamil yang dianggap perlu diberikan asupan makanan tambahan yang bergizi.

Dinas Kesehatan Kota Kupang akan melakukan distribusi makanan tambahan itu dengan sasaran 11 sekolah di wilayah yang menjadi kantong penderita gizi buruk dan gizi kurang terbanyak di Kota Kupang seperti Oesapa, Kampung Solor, Bonipoi, Pasir Panjang, Naioni, Kuanino serta Tuak Daun Merah (TDM).

Bantuan makanan tambahan itu akan didistribusikan ke 11 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) untuk dilanjutkan distribusi kepada 11 sekolah itu.

Sedangkan khusus untuk makanan tambahan bagi ibu hamil akan didistribusikan pada saat kegiatan pemeriksaan kehamilan berlangsung di semua pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang tersebar di berbagai keluarahan di Kota Kupang.

"Jumlah bantuanya sangat terbatas sehingga sekolah yang menjadi sasaran penerima bantuan makanan tambahan tahap pertama ini sangat terbatas. Tidak semua sekolah di Kota Kupang sebagai sasaran penerimaan bantuan makanan tambahan itu. Apabila ke depan bantuan dilakukan maka akan diprioritaskan ke sekolah yang belum menerima bantuan itu," tegas Marianah.

Pembagian makanan tambahan akan dilaksanakan pada saat berlangsungnya kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) sehingga para siswa menerima bantuan makanan tambahan itu secara langsung.