Bupati Mabar: Surat UNESCO jadi bahan evaluasi pemerintah

id Pemkab Manggarai barat, UNESCO, pulau rinca, taman nasional komodo, labuan bajo, pariwisata, manggarai barat, NTT

Bupati Mabar: Surat UNESCO jadi bahan evaluasi pemerintah

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka)

...Masukan termasuk surat yang dikeluarkan UNESCO adalah bahan evaluasi untuk pemerintah. Jadi tidak serta merta surat dikeluarkan lalu pemerintah putuskan untuk mengikuti, karena ini juga menyangkut kedaulatan bangsa dan negara Indonesia
Labuan Bajo (ANTARA) -
Bupati Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur Edistasius Endi menyebut surat peringatan UNESCO atas pembangunan proyek infrastruktur dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah.

"Masukan termasuk surat yang dikeluarkan UNESCO adalah bahan evaluasi untuk pemerintah. Jadi tidak serta merta surat dikeluarkan lalu pemerintah putuskan untuk mengikuti, karena ini juga menyangkut kedaulatan bangsa dan negara Indonesia," kata Bupati Edi Endi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin.

Menurutnya, sebagai kepala daerah yang memiliki wilayah administrasi termasuk TNK, ia tidak boleh memiliki pandangan yang berbeda dengan pemerintah pusat.

Ia juga meyakini bahwa pemerintah telah mengkaji secara matang pembangunan tersebut yang tidak akan mengganggu ekosistem di TNK.

Kini, perkembangan pembangunan proyek infrastruktur di Pulau Rinca tersebut sudah hampir selesai. Melalui penataan infrastruktur tersebut, minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara akan meningkat. Bupati Edi menilai penambahan jumlah wisatawan tersebut akan berdampak positif bagi masyarakat nantinya.

Sebagai langkah aktif untuk mendukung kelangsungan konservasi alam di TNK, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat baru saja menandatangani nota kesepahaman/memorandum of understanding (MoU) dengan Syahbandar Labuan Bajo untuk menerapkan layanan satu pintu (one gate) ke wilayah perairan dan TNK, termasuk layanan tiket masuk dengan aplikasi.

Melalui pengaturan sistem aplikasi satu pintu tersebut, maka jumlah wisatawan yang berkunjung bisa dikendalikan. Dengan demikian, tidak ada lagi penumpukan wisatawan yang berujung pada membeludaknya wisatawan dan mengganggu populasi di TNK.

Baca juga: Sandiaga: AMDAL TN Komodo segera dikirimkan ke UNESCO

Bupati Edi melanjutkan, pembangunan infrastruktur telah dibangun pada bangunan eksisting di tempat tersebut, bukan di areal baru. Sebagai contoh, tiang-tiang menyerupai jembatan dibangun di atas jalan setapak yang telah ada.

Baca juga: Gubernur: Pembangunan TNK untuk jamin keselamatan pengunjung

"Jadi bukan di areal baru yang akan memengaruhi ekosistem yang ada di TNK. Ini dibangun eksisting jalan yang sudah ada. Yang dibangun ini kayak jembatan sehingga komodo bisa lalu-lalang di bawah jembatan yang saat ini sedang diselesaikan oleh Kementerian PUPR," tandasnya.