Kupang (AntaraNews NTT) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat sedikitnya 10 orang meninggal dunia akibat bencana alam yang melanda provinsi berbasis kepulauan itu selama Januari 2018.
"Selama Januari ini, kami mencatat sudah 10 orang meninggal akibat berbagai bencana yang timbul akibat kondisi cuaca ekstrem yang melanda NTT selama Januari 2018," kata Kepala BPBD Provinsi NTT Tini Thadeus saat dihubungi Antara di Kupang, Kamis.
Ia menjelaskan semua korban bencana itu menyebar di berbagai daerah seperti di wilayah Pulau Flores, tiga orang di Kabupaten Manggarai Barat, dua orang di Kabupaten Manggarai.
Selain itu, di Pulau Timor yakni Kabupaten Kupang sebanyak tiga orang, serta Kabupaten Belu dan Timor Tengah Utara masing-masing satu orang. "Data sementara yang kami peroleh seperti itu, petugas BPDB di daerah masih terus melakukan pendataan dan penanganan di lapangan" katanya.
Tini menjelaskan korban yang meninggal akibat bencana yang bervariasi seperti hanyut terbawa banjir, tertimbun tanah longsor, tertimpa pohon dan lainnya.
Ia menyebutkan kondisi bencana alam yang terjadi di provinsi itu menyebar di sekitar 10 kabupaten, 49 kecamatan dan 63 desa atau kelurahan.
Selain korban jiwa, lanjutnya, ada pula korban mengungsi yang tercatat sebanyak 101 orang yang menyebar di dua kabupaten yakni Timor Tengah Selatan dan Sumba Timur.
Ia mengatakan terkait upaya penanggulanagan bencana di daerah yang terdampak, BPBD telah menyalurkan bantuan logistik yang disiapkan di setiap daerah.
"Ada logistik yang sudah kita salurkan dari provinsi sejak Oktober 2017 dan "standby" di daerah sehingga ketika terjadi bencana maka bantuan langsung disalurkan petugas BPBD di sana," katanya.
Adapun berbagai bantuan logistik tersebut seperti beras, makanan ringan dan siap saji, minuman, hingga perlengkapan seperti tenda darurat, karpet, selimut dan lainnya.