Kupang (ANTARA News NTT) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat jumlah korban meninggal akibat bencana alam di daerah ini terus bertambah menjadi 13 orang dari sebelumnya hanya 11 orang.
"Korban yang meninggal akibat bencana alam di NTT bertambah lagi dua orang yaitu korban banjir di Kabupaten Nagekeo dan pohon tumbang di Kabupaten Ende," kata Kepala BPBD Provinsi NTT Tini Thadeus kepada Antara di Kupang, Selasa (29/1).
Korban yang meninggal itu di antaranya, tiga orang di Kabupaten Nagekeo akibat bencana tanah longsor dan satu orang akibat terseret banjir. Sementara itu, di Kabupaten Sikka ada tiga orang meninggal akibat tanah longsor, sedang tiga orang di Kabupaten Timor Tengah Selatan akibat terseret banjir.
BPBD NTT juga mencatat satu orang korban banjir di Kota Kupang, satu korban meninggal akibat tertimpa pohon tumbang di Kabupaten Ende, dan satu lagi di Kabupaten Manggarai karena disambar petir.
Tini Thadeus mengatakan korban yang meninggal ini memang didominasi oleh bencana banjir dan tanah longsor, sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.
Badan Metereologi Geofisika Klimatologi (BMKG) Kupang memperkirakan hujan deras masih terus mengguyur wilayah NTT hingga Februari mendatang.
Baca juga: Bencana hidrometeorologi masih mengancam NTT
Baca juga: Kerugian akibat bencana hidrometeorologi masih didata
Korban meninggal akibat bencana alam terus bertambah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT mencatat jumlah korban meninggal akibat bencana alam di daerah ini terus bertambah menjadi 13 orang dari sebelumnya hanya 11 orang.