BPBD: Masyarakat jangan bangun rumah di pinggir tebing

id Tini

BPBD: Masyarakat jangan bangun rumah di pinggir tebing

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur Tini Thadeus. (ANTARA Foto/Benny Jahang).

"Rumah-rumah warga yang dibangun di sekitar tebing atau daerah berbukit itu rentan bencana karena sewaktu-waktu bisa terancam tanah longsor," kata Tini Tadeus..
 Kupang (ANTARA News NTT) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tini Tadeus mengimbau masyarakat agar tidak membangun rumahnya di sekitar tebing untuk menghindari ancaman bencana tanah longsor.

"Rumah-rumah warga yang dibangun di sekitar tebing atau daerah berbukit itu rentan bencana karena sewaktu-waktu bisa terancam tanah longsor," katanya di Kupang, Rabu (6/2).

Ia mengatakan, masih banyak rumah warga di daerah setempat yang ditemukan dibangun di lokasi yang rawan bencana seperti di pinggir kali yang curam maupun daerah bertebing seperti di Kota Kupang.

"Bahkan ada warga yang sampai memotong bagian tebing sampai rata untuk membangun rumanya di situ," katanya.

Menurutnya, keberadaan pemukiman warga seperti ini sangat rentan terhadap ancaman bencana tanah longsor apalagi ketika diguyur hujan dalam waktu yang lama.

Ia mencontohkan, seperti bencana tanah longsor di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, beberapa waktu lalu yang menewaskan sebanyak tiga orang.

"Itu juga kan sama, rumah mereka dibangun di sekitar tebing dan saat terjadi longsor korban tiga orang ini berada di kamar mereka yang persis di sisi tebing," katanya.

Baca juga: Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap bencana

Tini berharap masing-masing pemerintah daerah di setempat juga berperan aktif mengedukasi warganya untuk tidak mendirikan bangunan di daerah rentan bencana.

Ia mengatakan, ke depan, pihaknya mengupayakan agar setiap kabupaten/kota di provinsi setempat memiliki dokumen RPB (Rencana Penanggulangan Bencana)-nya.

"Kalau di provinsi, RPB sudah dibuat tahun lalu. Ini menjadi alat bagi pemerintah untuk mengetahui titik-titik rawan bencana, maupun seperti apa mitigasi dan penanganannya," katanya.

Lebih lanjut, Tini juga meminta masyarakat agar mengurangi aktivitas di sekitar lokasi perbukitan atau bertebing di saat musim hujan yang masih melandah daerah ini.

"Karena bencana longsor sewaktu-waktu bisa saja terjadi seperti di Kabupaten Sikka beberapa waktu lalu ada tiga orang tewas saat menambang pasir di sekitar tebing," katanya.

Baca juga: Korban bencana alam di NTT terus berjatuhan
Baca juga: 40 kk terdampak banjir di Kabupaten Kupang