Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur telah mengusulkan kepada pemerintah provinsi agar membangun kembali Dermaga Namo di Kecamatan Raijua yang ambruk diterjang gelombang beberapa waktu lalu.
"Usulan kepada pemerintah provinsi itu, disertai pula dengan foto-foto dan informasi lengkap mengenai kerusakan dermaga itu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabu Raijua Pither Mara Rohi kepada Antara di Kupang, Rabu.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan pembangunan kembali Dermaga Namo di Raijua yang rusak parah akibat terhempas gelombang laut beberapa waktu lalu.
Dermaga Namo merupakan satu-satunya pelabuhan feri bagi masyarakat di Kabupaten Sabu Raijua, sehingga perlu dibangun kembali untuk menghidupkan ekonomi masyarakat setempat.
"Kalau pembangunan kembali dermaga yang rusak merupakan kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Kami sudah mengusulkan melalui Gubernur NTT di Kupang untuk diteruskan, disertai dengan dokumen pendukung," katanya.
Dia menambahkan, kerusakan dermaga Namo itu telah menyebabkan akses transportasi laut dengan kapal feri terhenti karena kapal milik ASDP tidak bisa sandar.
Akibatnya, kapal feri hanya bisa menyinggahi Pelabuhan Seba di Sabu Raijua sebelum melanjutkan perjalanan ke Raijua dengan menggunakan perahu-perahu motor, dengan menempuh jarak 2-2,5 jam tergantung cuaca.
"Kalau cuaca buruk, penumpang harus bermalam di Sabu sampai cuaca membaik baru mereka melanjutkan perjalanan ke Raijua," katanya menambahkan.
Pulau Raijua adalah bagian dari Kabupaten Sabu Raijua yang bisa ditempuh dengan kapal motor ukuran kecil sekitar 2-2,5 jam dari ibukota Kabupaten Sabu Raijua.
Dermaga Feri yang dibangun sekitar tahun 1980-an itu merupakan satu-satunya dermaga yang selama ini dijadikan sebagai tempat berlabuhnya kapal feri.
Karena itu, dia berharap, dermaga itu segera dibangun untuk memperlancar akses transportasi yang nyaman bagi masyarakat yang menghuni salah satu pulau terdepan Indonesia di NTT itu.