Kupang (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Labuan Bajo mendorong perbaikan pertumbuhan sektor konstruksi pada perekonomian NTT.
"Perbaikan ini terkonfirmasi dari sektor konstruksi yang meningkat dari level 0 persen di triwulan II 2021 naik menjadi 4,6 persen di triwulan III," katanya di Kupang, Selasa, (24/8).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan dampak dari pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) terhadap perekonomian di NTT.
Sejumlah proyek strategis nasional yang sedang dikerjakan di NTT dengan pagu anggaran 2021 di antaranya pembangunan Bendungan Manikin di Kabupaten Kupan sebesar Rp426 miliar dan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan senilai Rp253,2 miliar.
Selain itu pembangunan jalan poros tengah di Pulau Timor dengan pagu 2021 sebesar Rp57,1 miliar, dan terminal multipurpose Wae Kelambu sebesar Rp63,9 miliar serta penataan kawasan wisata di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat.
Ia mengatakan pembangunan proyek nasional di NTT sejauh ini berjalan dengan cukup baik dengan tingkat realisasi anggaran rata-rata sudah mencapai hingga 60 persen.
"Perbaikan sektor konstruksi ini juga akan mendorong perekonomian NTT di tengah pandemi COVID-19 ini," katanya.
Ariawan menambahkan perbaikan sektor konstruksi ini juga tercermin dari perbaikan pengadaan semen di NTT yang meningkat dari -2,9 pada triwulan II menjadi -0,21 pada triwulan III.
Baca juga: BI jalankan lima strategi untuk pulihkan ekonomi NTT
Selain itu perkembangan omzet bahan konstruksi yang tumbuh hingga 10,91 persen pada triwulan III.
Baca juga: BI sebut PPKM level 4 berpotensi tahan laju pertumbuhan ekonomi NTT
"Kondisi-kondisi ini yang mencerminkan bagaimana sektor konstruksi diperkirakan lebih baik lagi dibandingkan triwulan sebelumnya," katanya.
BI NTT: Proyek nasional dorong perbaikan konstruksi hingga 4,6 persen
...Perbaikan ini terkonfirmasi dari sektor konstruksi yang meningkat dari level 0 persen di triwulan II 2021 naik menjadi 4,6 persen di triwulan III