Kalabahi,Alor (ANTARA) - Bupati Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) Amon Djobo mengatakan bahwa pelaksanaan festival dugong dan terbang paralayang yang digelar pada 19 Oktober hingga 24 Oktober 2021 merupakan upaya dari pemda untuk membangkitkan sektor pariwisata di daerah itu yang sempat mati suri akibat pandemi COVID-19.
"Ya dua kegiatan yang akan kita laksanakan pada Oktober itu merupakan upaya kami untuk kembali membangkitkan sektor pariwisata Alor yang kini lesu akibat pandemi COVID-19," katanya kepada Antara di Alor, Rabu, (22/9).
Amon mengatakan keputusan untuk mengelar pelaksanaan festival dugong dan juga terbang paralayang itu disepakati karena melihat kondisi kasus COVID-19 di kabupaten itu yang kini terus mengalami penurunan jumlah kasus.
Pihaknya juga sudah melakukan promosi untuk festival tersebut dan tentu saja ujar dia, diharapkan banyak wisatawan yang datang untuk melihat dugong.
"Persiapan sudah kita lakukan. Kalau untuk festival dugong memang setiap tahun sudah kita gelar, tetapi untuk paralayang baru pertama kali," ujar dia.
Untuk paralayang sendiri, ujar dia, akan melibatkan sejumlah penerbang dari berbagai provinsi namun jumlahnya belum tahu pasti.
Selain itu juga sudah ada dukungan dari TNI AU dalam hal ini Lanud El Tari Kupang seperti pengangkutan atlet dari Kupang ke Alor dengan pesawat hercules.
Ia mengemukakan bahwa beberapa hari lalu juga untuk lokasi paralayang ini sudah dilakukan pemantauan lagi oleh tim, dan sudah dipastikan siap digelar.
Bupati Alor mengutarakan harapannya agar dua kegiatan ini bisa memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di daerah tersebut.
Baca juga: Kemenkumham larang petani vanili jual hasil ke tengkulak diluar MPIG
Baca juga: Pengembangan pariwisata di Alor terkendala anggaran