DPRD NTT kritisi capaian vaksinasi yang masih rendah
...Perlu kerja keras kita bersama untuk meningkatkan herd immunity ini paling tidak 70 persen dari jumlah sasaran sudah bisa divaksin
Kupang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur kristisi masih rendahnya capaian vaksinasi COVID-19 di NTT yang hingga kini baru mencapai 37, 96 persen dari total sasaran vaksin 3.831.439 orang.
"Perlu kerja bersama bergandengan tangan sehingga capaian vaksinasi COVID-19 di NTT ini bisa cepat," kata Wakil Ketua DPRD NTT Inche Sayuna di Kupang, Senin, (25/10).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan capaian vaksinasi COVID-19 di NTT yang masih sangat rendah dan masih adanya daerah di NTT yang masih sangat rendah capaiannya vaksinasinya.
Inche mengatakan saat ini juga terjadi tingkat vaksinasi di beberapa kabupaten di NTT yang sangat tinggi dan juga bahkan ada daerah yang sangat tinggi capaian vaksinasinya.
"Contohnya di Kota Kupang, kini capaiannya vaksinasi COVID-19nya sudah hampir mencapai 82 persen sementara ada pula daerah lain seperti kabupaten Malak yang yang masih sangat rendah yakni baru 32 persen," ujar dia.
Karena itu ujar dia, pemerintah daerah di setiap daerah yang capaian vaksinasinya masih sangat rendah diharapkan bisa lebih serius menangani hal tersebut.
Politisi partai Golkar itu menambahkan bahwa ini kasus COVID-19 masih terus ada, bahkan dikhawatirkan akan muncul gelombang ketiga karena itu percepatan vaksinasi perlu ditingkatkan.
"Perlu kerja keras kita bersama untuk meningkatkan herd immunity ini paling tidak 70 persen dari jumlah sasaran sudah bisa divaksin," tambah dia.
Iapun mengapresiasi sejumlah pihak yang sudah turut serta membantu percepatan vaksinasi di NTT ini mulai dari pemerintah, TNI, Polri, partai politik serta unsur lainnya.
Inche menyebut beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, harus ada upaya akselerasi vaksinasi yang menjadi fokus utama di sejumlah kabupaten yang masih rendah.
Kedua, sebut Inche, sasaran vaksin harus diprioritaskan kepada kelompok lansia dan juga kelompok remaja mengingat sekolah sudah mulai offline terbatas
Untuk itu, cakupan vaksin bagi tenaga pendidik, orang tua siswa, serta siswa yang memenuhi syarat perlu ditingkatkan untuk menghindarkan terjadinya kluster baru di sekolah.
Ketiga, jelas Inche, pemerintah juga terus meningkatkan koordinasi antardaerah untuk mencegah masuknya varian baru virus corona baik melalui jalur darat, laut, maupun udara.
Baca juga: Presiden sebut vaksinasi massal dan prokes upaya maksimal akhiri pandemi
Baca juga: Pemerintah waspadai gelombang ketiga COVID-19 di 105 wilayah
"Perlu kerja bersama bergandengan tangan sehingga capaian vaksinasi COVID-19 di NTT ini bisa cepat," kata Wakil Ketua DPRD NTT Inche Sayuna di Kupang, Senin, (25/10).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan capaian vaksinasi COVID-19 di NTT yang masih sangat rendah dan masih adanya daerah di NTT yang masih sangat rendah capaiannya vaksinasinya.
Inche mengatakan saat ini juga terjadi tingkat vaksinasi di beberapa kabupaten di NTT yang sangat tinggi dan juga bahkan ada daerah yang sangat tinggi capaian vaksinasinya.
"Contohnya di Kota Kupang, kini capaiannya vaksinasi COVID-19nya sudah hampir mencapai 82 persen sementara ada pula daerah lain seperti kabupaten Malak yang yang masih sangat rendah yakni baru 32 persen," ujar dia.
Karena itu ujar dia, pemerintah daerah di setiap daerah yang capaian vaksinasinya masih sangat rendah diharapkan bisa lebih serius menangani hal tersebut.
Politisi partai Golkar itu menambahkan bahwa ini kasus COVID-19 masih terus ada, bahkan dikhawatirkan akan muncul gelombang ketiga karena itu percepatan vaksinasi perlu ditingkatkan.
"Perlu kerja keras kita bersama untuk meningkatkan herd immunity ini paling tidak 70 persen dari jumlah sasaran sudah bisa divaksin," tambah dia.
Iapun mengapresiasi sejumlah pihak yang sudah turut serta membantu percepatan vaksinasi di NTT ini mulai dari pemerintah, TNI, Polri, partai politik serta unsur lainnya.
Inche menyebut beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, harus ada upaya akselerasi vaksinasi yang menjadi fokus utama di sejumlah kabupaten yang masih rendah.
Kedua, sebut Inche, sasaran vaksin harus diprioritaskan kepada kelompok lansia dan juga kelompok remaja mengingat sekolah sudah mulai offline terbatas
Untuk itu, cakupan vaksin bagi tenaga pendidik, orang tua siswa, serta siswa yang memenuhi syarat perlu ditingkatkan untuk menghindarkan terjadinya kluster baru di sekolah.
Ketiga, jelas Inche, pemerintah juga terus meningkatkan koordinasi antardaerah untuk mencegah masuknya varian baru virus corona baik melalui jalur darat, laut, maupun udara.
Baca juga: Presiden sebut vaksinasi massal dan prokes upaya maksimal akhiri pandemi
Baca juga: Pemerintah waspadai gelombang ketiga COVID-19 di 105 wilayah