Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu menargetkan dapat menggaet sedikitnya 10 persen wisatawan China yang masuk ke Indonesia melalui Denpasar, Bali berkunjung ke NTT.
"Paling tidak 10 persen dari arus wisatawan China yang masuk melalui Denpasar dalam jumlah jutaan orang kami targetkan bisa ke NTT," kata Marius Ardu Jelamu saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa (1/5).
Ia menjelaskan, arus wisatawan China yang masuk ke Indonesia melalui Bali sangat membeludak dengan jumlah yang tercatat mencapai hingga 1,3 juta orang pada tahun 2017.
Menurutnya, jika 10 persen saja wisatawan itu bisa masuk ke NTT maka akan menguntungkan bagi pemerintah dan masyarakat di daerah setempat.
"Tidak perlu sampai 50 persen, 10 persen saja sudah lebih dari 100.000 orang dan itu akan sangat berdampak positif bagi pariwisata di daerah ini," katanya.
Untuk itu, Marius mengatakan terus membangun komunikasi secara intensif dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat China di Bali Gou Haodong guna mengupayakan pencapaian target tersebut.
Baca juga: Kunjungan wisman mencapai 789.338 orang
"Dalam kunjungan ke NTT beberapa waktu lalu, Konjen China Gou Haodong juga menyampaikan bahwa ia siap mendukung pemerintah daerah untuk membawa wisatawan China ke sini," katanya.
Menurutnya, Konjen China telah mengelilingi sejumlah destinasi wisata di provinsi berbasiskan kepulauan itu dan menyampaikan kekagumannya terhadap kekayaan dan keunikan pariwisata di NTT.
"Beliau juga menyampaikan bahwa orang-orang China itu memiliki hobi berwisata yang tinggi, namun banyak yang belum mengetahui keindahan pariwisata NTT, sehingga ini menjadi peluang bagi untuk menarik minat mereka," katanya.
Marius mengatakan pemerintah provinsi dengan dukungan Konjen China juga tengah mendorong hadirnya layanan penerbangan langsung dari satu kota di China menuju Labuan Bajo dan sebaliknya.
Penerbangan internasional ini, lanjutnya, terus diupayakan agar dapat terwujud dan bisa dimulai dengan pola sewa (charter flight).
"Sementara untuk saat ini target kami menarik sebanyak mungkin wisatawan China yang masuk ke Bali karena sudah terhubung dengan layanan penerbangan langsung," katanya.
Baca juga: NTT harapkan penerbangan langsung Beijing-Labuan Bajo