Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur Willem Foni mengemukakan jumlah penerima manfaat bantuan program keluarga harapan (PKH) di wilayahnya bertambah sekitar 174.000 kepala keluarga (KK) pada triwulan pertama 2018.
"Pada triwulan I 2018 ini, jumlah penerima bantuan sosial PHK di NTT bertambah sekitar 174.000 keluarga penerima manfaat," katanya saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa (15/5).
Jumlah penerima bantuan PKH dari Kementerian Sosial untuk masyarakat di provinsi setempat pada 2017 sebanyak 221.000 KK, sementara pada triwulan I 2018 menjadi sebanyak 395.000 KK.
Menurut Wellem, diperkirakan sampai akhir 2018, penerima PKH di provinsi berbasiskan kepulauan itu akan mencapai 448.000 KK.
"Untuk jumlah dana yang disalurkan pada triwulan I setara dengan Rp900 miliar lebih dan diperkirakan sampai akhir tahun jumlahnya mencapai lebih dari Rp1,2 triliun," katanya.
Ia menjelaskan, PKH sebagai program bantuan bersyarat berdasarkan nama dan alamat ini untuk memotong mata rantai kemiskinan dari generasi ke generasi.
Baca juga: PKH Harus Mampu Berdayakan Keluarga
"Sehingga diharapkan bantuan bersyarat ini dapat menciptakan generasi bangsa yang sehat dan cerdas dari dini," katanya.
Dalam pelaksanaan PKH ini, lanjutnya, setiap keluarga mendapatkan dana bantuan untuk tujuan pemberdayaan sebesar Rp2 juta per tiga bulan.
"Setiap bulan dana langsung ditransfer sekitar Rp500.000 lebih ke rekening masing-masing penerima manfaat," katanya.
Ia mengatakan Dinas Sosial provinsi melalui para pendamping lapangan terus melakukan pemberdayaan terhadap keluarga penerima manfaat sehingga secara bertahap bisa keluar dari zona kemiskinan.
Adapun jumlah pendamping PKH yang sudah direkrut hingga 2018 tercatat sudah lebih dari 1.600 orang.
"Mereka-mereka ini yang terus bekerja mendampingi dan memberdayakan masyarakat untuk terus berusaha, sehingga masyarakat nantinya menolong dirinya sendiri keluar dari kemiskinan," katanya.
Baca juga: PKH Bertambah 26.406 Keluarga