Kupang, (Antara NTT) - Badan Narkotika Nasional Provinsi NTT melakukan tes urine bagi 80 staf Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba di instansi tersebut.
"Di NTT memang kasus penyebaran Narkoba sendiri belum terlalu besar seperti di provinsi-provinsi lain, namun hasil tes ini kita lakukan untuk melakukan pencegahan awal sekaligus memutus mata rantai penyebaran narkoba jika ada yang menggunakannya," kata Kepala Bidang P2M Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Nusa Tenggara Timur, Yosep Gadhi satt ditemui di Kupang, Senin (28/11).
Yosep mengatakan, persamasalahan narkoba mulai dari penyalahgunaan serta peredaraannya tidak hanya berada di tingkat nasional tetapi juga sampai internasional.
NTT sebagai salah satu provinsi yang berada di wilayah perbatasan antara Timor Leste, serta dengan Australia menjadi daerah yang rawan akan masuknya narkoba dan sejenisnya.
"Tes urine ini juga bertujuan untuk mencegah terjadi penyebaran tidak hanya di kalangan pemerintahan tetapi bisa juga di kalangan pelajar, serta mahasiswa," tuturnya.
Sebab selama ini terkait penyebaran barang haram tersebut tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa aatu pelajar-pelajar saja, tetapi pegawai negeri sipil juga terlibat.
Yosep mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan oleh BNPP NTT sendiri dalam mencegah terjadi penyebaran barang haram tersebut.
Bahkan beberapa waktu lalau menurutnya Presiden Joko Widodo sendiri telah menyatakan perang terhadap narkoba.
Direktur Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Kombes Pol Turman Siregar mengatakan dalam tahun 2016 sudah ada 16 kasus penyalahgunaan narkoba yang para pelakunya sedang ditanggani oleh mereka (Ditresnarkoba).
"Kalau untuk data bulan November 2016 ini sudah ada 16 kasus yang sudah Polda NTT tanggani," ujarnya.
Turman mengatakan, jika dibandingkan dengan kasus penyalahgunaan Narkoba pada tahun 2015 maka tahun 2016 ini dinilai mengalami penurunan.
"Kalau untuk tahun 2015 lalu, ada sekitar 20 kasus, selisih empat kasus dengan tahun ini," tuturnya.