10 kabupaten di NTT alami kekeringan ekstrem

id BMKG

10 kabupaten di NTT alami kekeringan ekstrem

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kupang Apolinaris Geru. (ANTARA Foto/Bernadus Tokan)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan wilayah pada sepuluh kabupaten/kota di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami hari tanpa hujan dengan kategori kekeringan ekstrem.
Kupang (AntaraNews NTT) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan wilayah pada sepuluh kabupaten/kota di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami hari tanpa hujan dengan kategori kekeringan ekstrem.

"Sepuluh kabupaten itu terdiri atas Kabupaten Manggarai Timur, Ende, Sikka, Lembata, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Kota Kupang, Rote Ndao, Kupang dan Kabupaten Belu," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Apolinaris Geru di Kupang, Kamis (12/7) terkait hasil monitoring Hari Tanpa Hujan di NTT.

Dia merinci, wilayah Kabupaten Manggarai Timur yang mengalami kekeringan ekstrem di sekitar dampek atau Lambaleda, Kabupaten Ende di sekitar Nanganio, Kabupaten Sikka di sekitar Stamet Maumere dan Waigete.

Kabupaten Lembata di sekitar wilayah Wairiang dan Wulandoni, Kabupaten Sumba Barat Daya di sekitar Weetabula, Kabupaten Sumba Timur di sekitar temu/Kanatang, Kawangu, Lambanapu dan Rambangaru.

Baca juga: Kekeringan ekstrem di NTT meluas

Sementara Kabupaten Rote Ndao di sekitar Busalangga, Feapopi dan Batutua, Kota Kupang di sekitar Stamet El Tari, Bakunase dan Mapoli, Kabupaten Kupang di sekitar Lelogama dan Sulamu serta Kabupaten Belu di sekitar Fatulotu.

"Pemantauan Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) Dasarian 1 Juli 2018 Provinsi NTT, pada umumnya mengalami kriteria yang bervariasi, sebagian besar wilayah mengalami Hari Tanpa Hujan dengan kategori Kekeringan Ekstrem (> 60 hari)," katanya.

Sementara curah hujan, dia mengatakan, analisis curah hujan Dasarian I Juli 2018 pada umummnya wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami curah hujan dengan kategori Rendah (0-50 mm).

Berdasarkan peta prakiraan peluang curah hujan dasarian II Juli 2018 diketahui bahwa, pada umummnya wilayah NTT diprakirakan memiliki peluang curah hujan 0-20 mm. Sedangkan di sebagian besar Kabupaten Malaka diprakirakan berpeluang hujan berkisar antara 21-50 mm sebesar 40-60 persen.