Bupati Gidion berjanji jaga kelestarian kuda Sandelwood

id BUPATI

Bupati Gidion berjanji jaga kelestarian kuda Sandelwood

Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora (tengah) didampingi Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu (kanan) saat pelepasan parade 1001 kuda Sandelwood di padang sabana perbukitan Walakiri, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Kamis (12/7). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)

Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora berjanji akan tetap menjaga kelestarian kuda Sandelwood sebagai bagian dari kekayaan budaya yang bernilai tinggi untuk mendukung sektor pariwisata di Pulau Sumba.
Waingapu, NTT (AntaraNews NTT) - Bupati Sumba Timur Gidion Mbilijora berjanji akan tetap menjaga kelestarian kuda Sandelwood sebagai bagian dari kekayaan budaya yang bernilai tinggi untuk mendukung sektor pariwisata di Pulau Sumba.

"Kuda Sandelwood sangat menjanjikan dan bernilai sosial-ekonomi yang tinggi serta telah memberikan kontribusi bagi kunjungan wisata ke daerah kami di Pulau Sumba ini," katanya kepada Antara di Waingapu, ibu kota Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (13/7).

Ia mengatakan, akan tetap menjaga kelestarian kuda Sandelwood karena merupakan salah satu aset potensial dan berharga bagi kehidupan masyarakat di Pulau Sumba.

Kuda Sandelwood, lanjutnya, sangat berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat setempat seperti adat perkawinan, kematian, harga diri, maupun sosial dan ekonomi.

Menurut Gidion, kuda Sandelwood telah memperkuat sektor pariwisata di daerah setempat di tengah persaingan pariwisata dengan berbagai destinasi wisata unggulan lainnya di Tanah Air maupun mancanegara.

Ia mengatakan, wilayah Sumba Timur memiliki berbagai destinasi yang kaya seperti wisata alam yang didominasi padang-padang sabana dengan oases dan sungai-sungai di daerah lembah, selain itu juga kekayaan budaya, dan bahari yang sangat menarik untuk dinikmati wisatawan.

Baca juga: Gemuruh Kuda Sandelwood di Pulau Sumba
Ribuan orang terlibat dalam Parade 1001 Kuda Sandelwood yang digelar di kawasan padang sabana perbukitan Walakiri, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (12/7). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda) 
"Kesempurnaan pariwisata ini dilengkapi dengan kuda-kuda Sandelwood di padang sabana dan juga hasil kerajinan tangan tenun ikat dengan pewarna alami," katanya

Untuk itu, Bupati Gidion mengapresiasi upaya pelestarian kekayaan pariwisata melalui kegiatan parade 1001 kuda Sandelwood yang dipadukan dengan festival tenun ikat yang telah digelar di daerah itu. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk perhatian bersama terhadap pelestarian seni dan budaya daerah Sumba," katanya.

Ia berharap, dukungan dari pemerintah pusat, provinsi, para pemerhati seni dan budaya, pelaku wisata, dan masyarakat agar kegiatan ini terus digelar secara rutin setiap tahun dan dikemas lebih menarik dan unik.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Kabupaten Sumba Timur telah menggelar parade 1001 kuda Sandelwood dan Festival Tenun ikat Sumba pada Kamis (12/7).

Kegiatan yang sudah masuk dalam agenda pariwisata nasional itu dihadiri ribuan pengunjung baik dari kalangan warga lokal maupun wisatawan domestik dan mancanegara.

Baca juga: Parade kuda Sandelwood di Sumba
Ribuan orang terlibat dalam Parade 1001 Kuda Sandelwood yang digelar di kawasan padang sabana perbukitan Walakiri, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (12/7). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)