Kupang (AntaraNews NTT) - Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Mikhael Bataona, MA berpendapat Presiden Joko Widodo akan lebih nyaman jika memilih tokoh ulama sebagai pendampingnya dalam Pilpres 2019.
"Soal wakil, saya kira Jokowi akan lebih nyaman jika memilih sosok seperti KH Ma`aruf Amin yang adalah seorang ulama dan juga Ketua Umum MUI dan Rais Aam PBNU," katanya dalam percakapan dengan Antara di Kupang, Selasa (24/7), ketika ditanya soal sosok yang pas buat Jokowi dalam Pilpres 2019..
Menurut dia, jika Jokowi mengambil tokoh parpol sebagai pendampingnya, maka risikonya cukup besar, seperti adanya konflik dan peluang pecah kongsi dalam koalisi menjadi sangat terbuka lebar.
Ketika ditanya mengenai peluang Jusuf Kalla, dia mengatakan, sangat kecil jika JK kembali menjadi calon wakilnya Jokowi karena Mahkamah Konstitusi (MK) tetap konsisten pada putusan sesuai bunyi UU.
Tetapi apabila JK mendapat ruang untuk kembali maju, maka Prabowo bisa memainkan kartu ini untuk menyerang Jokowi karena JK ternyata hanya memiliki motif untuk berkuasa, bukan pada pengabdian. "Ini juga menjadi soal," katanya.
Baca juga: Pengamat: Jokowi akan Rematch dengan Prabowo
Mengenai peluang Prabowo, Bataona mengatakan mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad itu harus mengambil wakil dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), karena soliditas PKS dan mesin partainya terbukti solid dan mengakar.
Jika Prabowo mengambil wakil dari PAN maka peluangnya kecil untuk memenangkan pertarungan. "Tetapi kalau pada akhirnya Pilpres berada dalam posisi head to head (Jokowi vs Prabowo) maka peluang Jokowi untuk saat ini masih lebih besar," katanya.
"Citra politik Joko Widodo akan semakin baik dan cemerlang pascaAsian Games 2018. Selain peresmian MRT Jakarta dan infrastruktur lainnya yang selesai pada awal 2019, otomatis akan mendongkrak elektabilitas Jokowi sebagai Presiden RI untuk kedua kalinya," demikian Mikhael Bataona.
Baca juga: Jokowi bangun infrastruktur bukan untuk pencitraan
Jokowi lebih nyaman jika memilih ulama jadi pendamping
Presiden Joko Widodo akan lebih nyaman jika memilih tokoh ulama sebagai pendampingnya dalam Pilpres 2019.