Penderita AIDS di Kota Kupang capai 1.323 orang

id AIDS

Penderita AIDS di Kota Kupang capai 1.323 orang

Sekretaris KPA Kota Kupang Steven Manafe (tengah) saat memberikan keterangan soal gambaran penderita HIV-AIDS di Kupang. (Foto Antara/Kornelis Kaha)

Kecamatan Maulafa menempati urutan pertama penderita AIDS tertinggi di Kota Kupang. 

Kupang (AntaraNews NTT) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kupang mencatat sejak periode Januari-Juni 2018 jumlah penderita virus mematikan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah mencapai 1.323 penderita.

Sekretaris KPA Kota Kupang Steven Manafe kepada wartawan di Kupang, Jumat (27/7) mengatakan dari jumlah tersebut, Kecamatan Maulafa Kota Kupang menempati urutan pertama penderita AIDS.

“Kecamatan Maulafa merupakan daerah yang paling tinggi kasus pengidap HIV-AIDS di Kota Kupang dengan jumlah 251 penderita atau sekitar 19 persen dari total penderita HIV/AIDS," katanya.

Ia mengatakan jumlah 1.323 penderita HIV-AIDS di Kota Kupang disebutnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang jumlahnya hanya mencapai 1.268 kasus.

Steven menambah bahwa berbagai cara sudah dilakukan untuk menurunkan angka penderita HIV/AIDS di Kota Kupang, namun hingga saat ini jumlahnya masih terus bertambah dan diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir 2018.

Baca juga: Kasus HIV di Sabu Raijua meningkat

“Berbagai tindakan preventif seperti sosialisasi dan “Mobile Voluntary Conseling and test (VCT)” atau pengambilan sampel darah di 51 kelurahan sudah terus kami lakukan, namun hingga kini belum memberikan dampak positif,” tambahnya.

Steven lebih lanjut menilai bahwa hal tersebut terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat di kota ini untuk lebih sehat dalam pergaulannya.

“Prilaku dan pergaulan yang tidak dijaga lah yang menjadi penyebabnya, karena memang kota Kupang hampir setiap tahun mengalami peningkatan jumlah penderita HIV-AIDS,” tambahnya.

Lebih lanjut ia berharap agar masyarakat kota Kupang bisa lebih menjaga pergaulannya sehingga tak menjadi penyebar virus mematikan di dalam lingkungan apalagi dalam sebuah keluarga.

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kupang Meningkat