Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank (BI) Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur memperkirakan inflasi pada April 2022 di Nusa Tenggara Timur (NTT) berkisar pada 0,1 persen-0,7 persen secara month to month (m-to-m).
"Perkiraan inflasi 0,1-07 persen ini tak terlepas dari adanya momentum hari raya keagamaan seperti Paskah, Ramadhan dan Idul Fitri," kata Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (11/4).
Ia mengatakan pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) provinsi terus memastikan ketersediaan pasokan bahan-bahan kebutuhan pokok di masyarakat, salah satunya melalui pasar murah.
"Jadi masyarakat silahkan memanfaatkan pasar murah untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok dengan harga terjangkau," katanya.
Menurut dia, saat ini stok bahan pokok di NTT masih memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama dua hingga empat bulan ke depan.
Untuk itu, masyarakat tidak perlu memborong saat membeli barang-barang kebutuhan pokok, meski sempat terdapat kekhawatiran karena kelangkaan pasokan.
"Masyarakat NTT jangan panik karena ketersediaan pasokan itu ada dan harga-harga terjangkau sesuai dengan kondisi pasar," katanya.
Baca juga: BI NTT minta warga tak panik belanja bahan pokok
Baca juga: BI siapkan Rp3,79 triliun untuk kebutuhan Paskah dan Idul Fitri di NTT