PT Garam targetkan produksi 15.000 ton garam di Bipolo

id Garam

PT Garam targetkan produksi 15.000 ton garam di Bipolo

Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) bersama Direktur Utama PT Garam (Persero) Budi Sasongko (kiri) sedang meninjau pegaraman yang dikelola PT. Garam (Persero), di Desa Bipolo, Kabupaten Kupang, NTT, Selasa (14/8). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

PT. Garam (Persero) yang saat ini tengah mengelola Pegaraman Bipolo di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang menargetkan produksi 15.000 ton garam dalam tahun 2018.

Kupang (AntaraNews NTT) - PT. Garam (Persero) yang saat ini tengah mengelola Pegaraman Bipolo di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang menargetkan produksi 15.000 ton garam dalam tahun 2018.

“Kalau dari Roadmap yang kami siapkan, yach...15.000 ton garam akan kami panen dalam tahun ini,” kata Direktur PT. Garam (Persero) Budi Sasongko di Kupang, Rabu (15/8).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan rencana PT Garam (Persero) untuk menjadikan lahan garam Bipolo sebagai salah satu potensi yang mampu menekan impor garam dari beberapa negara.

Hingga saat ini, kata dia, baru ada sekitar 880 ton garam yang berhasil dipanen dari luas lahan garam sekitar 304 hektare. “Kami optimistis ini semua bisa tercapai jika cuaca di wilayah Pegaraman Bipolo mendukung, seperti tidak terjadi hujan dan cuaca buruk," ujarnya.

Untuk bisa mencapai target tersebut, kata Budi, pihaknya akan menambah komposisi geomembran di meja kristal, kemudian juga mendesain ulang meja kristal di Bipolo.

Baca juga: Petani garam Bipolo terbantu dengan KUR

Jika dibandingkan dengan tahun 2017, kata Budi lagi, terjadi peningkatan produksi garam di Bipolo yang cukup signifikan, yakni mencapai sekitar 468 ton garam.

Ia memastikan setiap tahun garam di Desa Bipolo tetap berproduksi agar bisa dimanfaatkan juga untuk kebutuhan industri serta konsumsi rumah tangga.

Luas lahan Pegaraman Bipolo mencapai sekitar 304 hektare, tetapi dari luas lahan yang ada dibagi lagi dalam beberapa bagian yakni untuk Bozem 30 hektare, Evaporasi 222 hektare, Brine tank 11 hektare, dan kristalisasi sekitar 30 hektare.

Sementara untuk pembangunan sarana prasarana lainnya, jumlahnya mencapai kurang lebih 11 hektare. Jadi total luas lahan Pegaraman Bipolo hanya mencapai sekitar 293 hektare saja.

Baca juga: Menteri BUMN harapkan Indonesia bisa swasembada garam