Mustahil daerah bisa gerakan pariwisata tanpa internet

id HOTEL

Mustahil daerah bisa gerakan pariwisata tanpa internet

Hotel Mario, sebuah hotel mewah di Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur cukup terkenal, namun tidak ada jaringan telepon yang masuk serta akses jalan ke hotel tersebut juga masih buruk. (ANTARA Foto/ist)

"Tanpa fasilitas dan jaringan internet yang kuat, mustahil bagi suatu daerah untuk menggerakan sektor pariwisata sebagai lokomotif ekonominya," kata Aloysius Purwa.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pengusaha pariwisata yang juga pemilik Hotel Mario di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Aloysius Purwa mengatakan, tanpa fasilitas dan jaringan internet yang kuat, mustahil bagi suatu daerah untuk menggerakan sektor pariwisata sebagai lokomotif ekonominya.

"Akses internet sekarang lebih penting daripada makan dan minum. Jadi kalau tidak ada internet maka mustahil sebuah daerah mampu menggerakan sektor pariwisata, yang mampu menciptakan berbagai lapangan kerja," kata Aloysius Purwa kepada Antara di Kupang, Minggu (19/8).

Aloysius mengemukakan hal itu, ketika dihubungi melalui telepon terkait keluhan pengunjung hotel miliknya karena ketidaan jaringan telepon seluler maupun internet.

Ia mengaku, kendala yang dihadapi pihaknya dan pengunjung hotel yakni ketiadaan jaringan telekomunikasi seluler, sehingga pengunjung pun kesulitan untuk mengakses internet dan menelepon.

"Saya ke Pulau Sumba untuk membantu saudara-saudara di Nusa Tenggara Timur untuk memajukan sektor pariwisata. Kalau hanya mencari uang, tempatnya bukan di NTT tetapi di Bali," katanya menegaskan.

Menurut dia, hotel (Mario) ini sudah mulai beroperasi sejak 2015, tetapi sampai saat ini belum dibangun fasilitas komunikasi ke kawasan wisata tersebut.

Baca juga: Tidak ada jaringan telepon ke Hotel Mario
Hotel Mario, sebuah hotel mewah di Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur cukup terkenal, namun tidak ada jaringan telepon yang masuk serta akses jalan ke hotel tersebut juga masih buruk. (ANTARA Foto/ist) 
"Berapa tahun lalu kami membangun menara sendiri untuk bisa mengakses jaringan seluler, tetapi tidak bisa juga," katanya.

Karena itu, Aloysius berharap pihak terkait bisa segera membenahinya dengan memasang menara, dan perangkat Base Transceiver Station atau BTS untuk jaringan telekomunikasi seluler.

Hotel Mario terletak di kawasan Pantai Kita Mananga Aba, Desa Ramadana, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, NTT.

Selain tidak ada akses jaringan komunikasi, infrastrukur jalan ke pantai itu pun berlubang-lubang, di samping gelap gulita karena ketidaan lampu jalan sehingga sangat menakutkan bagi mereka yang ingin ke hotel itu untuk menginap pada malam hari.

"Hotel ini sangat indah karena berada di tepian pantai, tetapi sayang sekali tidak dilengkapi dengan jaringan telepon dan internet, padahal fasilitas tersebut merupakan kebutuhan utama pengunjung," kata Geradus Manyela, wartawan harian Pos Kupang kepada Antara di Hotel Mario, Sumba Barat Daya.

Geradus bersama belasan wartawan dari berbagai media massa di Kupang yang difasilitasi oleh Promoting Rural Income Trough Support for Markets in Agriculture (Prisma) bermalam di hotel itu.

"Kita mau mengirim berita saja harus keluar dari hotel untuk mencari jaringan internet hingga ke kota yang jaraknya sekitar 10 kilometer arah timut Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya di Pulau Sumba," tambah Jhon Seo dari Tempo.

Baca juga: Tingkat hunian hotel mencapai 60,92 persen
Hotel Mario, sebuah hotel mewah di Sumba Barat Daya, Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur cukup terkenal, namun tidak ada jaringan telepon yang masuk serta akses jalan ke hotel tersebut juga masih buruk. (ANTARA Foto/ist)