Pemprov NTT janjikan beasiswa pendidikan untuk Joni

id JONY

Pemprov NTT janjikan beasiswa pendidikan untuk Joni

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Robert Simbolon (kiri), Rabu (22/8) menjemput Yohanis Gama Marschal Lau atau Joni (14) di Bandara El Tari Kupang, setelah bertemu dengan Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat negara di Jakarta. Joni akhirnya menjadi terkenal karena aksinya yang heroik saat memanjat tiang bendera yang talinya putus pada HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Desa Silawan, Kabupaten Belu, NTT, Jumat (17/8). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)

"Kami dari Pemprov berkomitmen untuk memberikan beasiswa dana pendidikan untuk Joni hingga strata satu (S-1)," kata Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon.
Kupang (AntaraNews NTT) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menjanjikan beasiswa pendidikan hingga jenjang sarjana (S-1) kepada Yohanis Gama Marschal Lau atau Joni (14), bocah pemanjat tiang bendera untuk menyelamatkan upacara pengibaran bendera Merah Putih di Kabupaten Belu.

"Kami dari Pemprov berkomitmen untuk memberikan beasiswa dana pendidikan untuk Joni hingga strata satu (S-1)," kata Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon dalam acara penyambutan Joni bersama kedua orangtuanya di Kupang, Rabu (22/8).

Ia mengatakan, sejak awal aksi Joni itu menjadi viral dan mendapat perhatian berbagai kalangan masyarakat hingga pemerintah pusat, pemerintah provinsi telah melakukan persiapan untuk memberikan sumbangan konkrit kepada Joni berupa beasiswa pendidikan hingga S-1.

Pemerintah provinsi, lanjutnya, memberikan keleluasaan kepada Joni untuk menentukan pilihan tempat menempuh pendidikannya.

"Terserah nanti Joni mau di mana, di Akmil, Akpol, di Undana, atau di luar negeri nanti terserah dia, pokoknya sampai strata satu dijamin pemerintah," katanya.

Pada kesempatan itu, Robert Simbolon juga memberikan bantuan senilai Rp25 juta untuk kebutuhan Joni dan keluarganya.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Robert Simbolon, Rabu (22/8), menyerahkan bantuan senilai Rp25 juta kepada Yohanis Gama Marschal Lau atau Joni (14), bocah pemanjat tiang bendera yang talinya putus untuk menyelamatkan upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-73 RI di Mota Ain, perbatasan RI-TImor Leste pada Jumat (17/8). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda) 
Bantuan uang tunai itu, lanjutnya, merupakan sumbangan suka rela yang dikumpulkan dari para pimpinan organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah provinsi.

Ia mengatakan, pihaknya juga telah mencatat instansi-instansi yang secara terbuka menyampaikan akan memberikan berbagai jenis bantuan untuk Joni.

"Dalam waktu dekat kami akan undang instansi-instansi ini supaya bantuan yang banyak ini bisa terorganisir dengan baik, juga untuk memastikan bahwa itu akan diberikan, tidak sekedar bahasa retorika," katanya.

Sebelumnya, nama Yohanis Gama Marschal Lau atau Joni (14) mendadak viral di berbagai jejaring media sosial dan diperbincangkan berbagai kalangan publik karena aksinya menyelamatkan Upacara HUT Ke-73 RI di Pantai Mota Ain, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

Ia menunjukkan aksi heroiknya dengan memanjat tiang bendera setinggi 20 meter untuk mengambil tali pengikat Merah Putih yang terlepas ketika hendak dikibarkan di wilayah perbatasan negara dengan Timor Leste itu.

Aksi pelajar kelas VII SMP Negeri Silawan itu pun langsung mendapat banjir pujian dari publik, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang kemudian langsung mengundangnya ke Jakarta.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur Robert Simbolon (kiri) bersama isterinya Rita Widuri (kanan), Rabu (22/8) menjemput Yohanis Gama Marschal Lau atau Joni (14) di Bandara El Tari Kupang, setelah bertemu dengan Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat negara di Jakarta. Joni menjadi terkenal karena aksinya yang heroik saat memanjat tiang bendera yang talinya putus pada HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Desa Silawan, Kabupaten Belu, NTT, Jumat (17/8). (ANTARA Foto/Asis Lewokeda)