Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur melakukan enam langkah strategis untuk mengatasi masalah kekerdilan (stunting) di wilayah tersebut.
"Langkah pertama yang kami lakukan ialah verifikasi data anak yang mengalami kekerdilan, tentunya bekerja sama dengan Puskesmas dalam wilayah kerja Kecamatan Alok," kata Camat Alok Pedro Rodriguez ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Kamis, (5/5).
Berdasarkan data lapangan yang dikumpulkan hingga 21 April 2022, jumlah anak yang mengalami kekerdilan di Kecamatan Alok berjumlah 78 anak. Jumlah tersebut tersebar ke Kelurahan Kota Uneng sebanyak 28 anak, Kelurahan Madawat 24 anak, Kelurahan Nangalimang 16 anak, dan Kelurahan Kabor 10 anak.
Kini, pihak kecamatan tengah melakukan validasi data penderita kekerdilan, karena data kabupaten menunjukkan hasil yang berbeda. Dari data yang disajikan oleh Kabupaten Sikka, jumlah anak yang menderita kekerdilan sebanyak 97 anak.
Apabila verifikasi data anak telah dilakukan, langkah kedua ialah pendampingan terhadap ibu hamil. Menurut Rodriguez kondisi kekurangan gizi yang menyebabkan gagal tumbuh dapat terjadi sejak dalam kandungan dan atau seribu hari pertama kehidupan. Oleh karena itu, pentingnya pendampingan terhadap ibu hamil agar mereka mengetahui pola konsumsi gizi yang baik selama masa kehamilan.
Selanjutnya, pemerintah kecamatan akan menyosialisasikan pola asuh anak yang baik dan benar, lalu melakukan pemeriksaan serta konsultasi kesehatan dan gizi. Tak lupa pula pemerintah kecamatan akan menyosialisasikan pentingnya sanitasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah terakhir ialah pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan bayi.
Untuk langkah terakhir ini, Rodriguez memantau pemberian asupan gizi terhadap anak-anak yang mengalami kekerdilan langsung dari rumah ke rumah. Langkah terakhir ini juga dilakukan untuk mengatasi kendala ketiadaan uang transportasi untuk mengambil makanan tambahan ke pusat penyediaan PMT yang terletak di Rumah Jabatan Bupati Sikka.
Rodriquez berharap enam langkah strategis yang ditempuh pemerintah daerah itu dapat membawa Kecamatan Alok menjadi kecamatan yang bebas dari masalah kekerdilan. Dia pun mengajak semua pihak, baik pemerintah dan masyarakat untuk bersinergi mengatasi persoalan kekerdilan dan mendukung kesehatan anak demi kecerdasan generasi bangsa.
Baca juga: Kepolisian bantu Pemkab Kupang turunkan angka stunting
Baca juga: DPRD NTT minta penanganan stunting menyentuh akar masalah