Labuan Bajo (ANTARA) - SVD Distrik Ende Lio memperkenalkan matra khas SVD pada orang muda Katolik dari lima paroki yang berada dalam wilayah Provinsi SVD Ende, Nusa Tenggara Timur.
"Kòegiatan ini untuk memperbarui komitmen misioner baik dalam diri para imam SVD yang berkarya di paroki-paroki maupun bagi umat yang menjadi mitra kerja SVD," kata Koordinator Komisi Justice, Peace and the Integrity of Creation (JPIC) Provinsi SVD Ende Pater Eman Embu, SVD ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Senin, (27/6/2022).
Kegiatan yang berlangsung selama 24-25 Juni 2022 di Paroki Detukeli, Ende itu menyajikan materi dari Pater Eman sebagai salah satu koordinator Matra Khas SVD dan Pater Ve Nahak, SVD sebagai Koordinator Komisi Kerasulan Kitab Suci Provinsi SVD Ende.
Dalam materinya pada hari pertama, Pater Eman menyajikan introduksi umum terkait tujuan pertemuan 60 peserta itu.
Dia mengatakan SVD sebagai suatu tarekat religius harus memberi semangat berdasarkan karisma tarekat bagi kekayaan umat.
Karisma tarekat SVD itu dihidupi dalam empat matra khas yang menjadi ciri khas karya misi SVD yaitu animasi misi, kitab suci, komunikasi, serta keadilan, perdamaian dan keutuhan alam ciptaan.
Pater Eman pun menekankan pentingnya kehadiran matra khas SVD itu yang menjadi warna dari karya misioner dan tampak dalam suatu dialog profetis.
"Ketika menjalankan dialog, sangat diharapkan matra khas tampak di situ. Matra khas tidak boleh terlepas dari pengertian dasar misi sebagai dialog," ucap Pater Eman menegaskan.
Sementara itu Pater Ve melihat bahwa banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh orang muda di paroki. Dari kegiatan itu, dia mengajak orang muda untuk melihat peluang dan tantangan dari berbagai kondisi yang ada di paroki. Setelah itu, dia ingin orang muda menyusun rencana konkret sebagai pegangan bersama. Tentu saja semua hal yang dilakukan orang muda harus berdasar pada kitab suci sebagai salah satu matra khas SVD.
"Kitab suci itu satu matra khas, identitas kita, nama itu jadi identitas, semacam re-branding proyeksi kita ke depan seperti apa," ungkapnya.
Adapun kegiatan tersebut diikuti oleh lebih kurang 60 peserta, masing-masing dari Paroki Santo Yosef Onekore, Paroki Kristus Raja Wolotolo, Paroki Hati Kudus Yesus Wolowaru, Paroki Roh Kudus Detukeli, dan Paroki Kristus Raja Mukusaki. Kegiatan itu juga melibatkan enam imam SVD yang berkarya pada lima paroki tersebut.
Seorang peserta dari Paroki Wolowaru Bela De Jo turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Dari kegiatan itu, dia mendapatkan pengetahuan tentang SVD dan misinya untuk membangkitkan komitmen bermitra bersama imam-imam SVD dalam karya misi.
Sedangkan Pendamping OMK Petrus Yosef Juma berharap Dewan Pastoral Paroki (DPP) pada lima paroki yang ditangani SVD dalam wilayah Distrik Ende Lio bisa diikutsertakan dalam kegiatan serupa.
Menurutnya DPP bertugas membantu pastor paroki dalam merencanakan dan melaksanakan program-program pastoral.
Baca juga: Nama Pastor asal NTT diabadikan jadi nama jalan di Argentina
"Oleh karena itu mereka juga mesti tahu matra khas SVD. Sehingga dalam penyusunan program, matra khas itu bisa diberi perhatian," kata dia memberi masukan.
Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan cari Nenek Sofia di Ende