PLN alirkan listrik bagi 174 KK wilayah terpencil TTU

id listrik desa NTT,pembangunan listrik NTT,listrik desa di Kabupaten Timor Tengah Utara,pembangunan listrik di perbatasan

PLN alirkan listrik bagi 174 KK wilayah terpencil TTU

Petugas PLN bersama warga berpose dalam proses pembangunan listrik desa di Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor, NTT. (ANTARA/HO-Humas PLN UIW NTT)

Kami berharap dengan adanya listrik saat ini, semoga bermanfaat menunjang kehidupan masyarakat menjadi lebih baik...
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mengalirkan pasokan listrik bagi sebanyak 174 kepala keluarga (KK) di wilayah terpencil Kabupaten Timor Tengah Utara, Pulau Timor.

"Ada 174 KK di Desa Sainiup dan Desa Lanaus yang cukup terpencil, berjarak sekitar 50 kilometer dari Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara yang berhasil kami listriki," kata Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (PLN) Kefamenanu I Ketut Artha Yasa dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (24/8/2022).

Ia menjelaskan untuk mengalirkan listrik bagi warga di kedua desa itu, PLN mengucurkan dana sebesar Rp6,82 miliar untuk membangun infrastruktur penunjang seperti jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 12,18 kilo meter sirkuit (kms).

Selain itu, PLN juga membangun tegangan rendah (JTR) sepanjang 16,35 kms serta 4 unit gardu dengan total kapasitas 200 kilo Volt Ampere (kVA).

Artha Yasa menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah dan masyarakat setempat sehingga semua tahapan pembangunan listrik desa berlangsung sesuai yang direncanakan hingga listrik tersambung ke rumah warga.

"Kami berharap dengan adanya listrik saat ini, semoga bermanfaat menunjang kehidupan masyarakat menjadi lebih baik untuk dan pembangunan desa bisa bergerak cepat terutama dari segi ekonomi," katanya.

Dalam kesempatan ini, Penjabat Kepala Desa Sainiup Oktovianus Banusu mengatakan masyarakat setempat sangat gembira menyambut kehadiran listrik PLN.

"Sudah lama kami sangat merindukan adanya listrik dari PLN dan akhirnya hari ini kami dapat merasakan langsung," katanya.

Oktovianus menjelaskan sebelum hadirnya listrik PLN, masyarakat setempat hanya mengandalkan genset sebagai sumber penerangan serta mengoptimalkan lampu tenaga surya Super Hemat Energi (Sehen).

Baca juga: PLN bantu 20 unit gerobak bagi pelaku usaha kuliner

Pemanfaatan sumber listrik itu, kata dia, tidak memadai karena daya listrik yang terbatas serta tidak efisien karena membutuhkan biaya yang lebih besar untuk bahan bakar genset.

Baca juga: PLN tambah trafo 30 MVA GI dukung pengembangan DPSP Labuan Bajo

"Karena itu kami sangat senang hadirnya pasokan listrik yang memadai dari PLN yang akan sangat memudahkan masyarakat dalam beraktivitas di semua sektor dan akan berdampak pada kemajuan desa," katanya.