Ombudsman NTT apresiasi RS dilengkapi alat canggih diagnosa penyakit

id pelayanan kesehatan NTT,RS Siloam Kupang,pelayanan rumah sakit,alat kesehatan canggih,pelayanan publik NTT,ombudsman NTT,NTT

Ombudsman NTT apresiasi RS dilengkapi alat canggih diagnosa penyakit

Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT Darius Beda Daton. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

...Kita patut mengapresiasi karena RS Siloam terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan penambahan alat medis baru ini
Kupang (ANTARA) - Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur Darius Beda Daton mengapresiasi managemen Rumah Sakit Siloam Kupang yang telah dilengkapi dengan alat canggih untuk mendiagnosa penyakit berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI) 1,5 tesla.

"Kita patut mengapresiasi karena RS Siloam terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan penambahan alat medis baru ini," katanya ketika dikonfirmasi di Kupang, Jumat, (2/9/2022).

Ia mengatakan peralatan canggih MRI 1,5 tesla disebut dapat melakukan diagnosis penyakit melalui gelombang resonansi magnet dengan hasil gambaran tubuh manusia secara akurat.

Dengan demikian, kata dia diharapkan masyarakat NTT tidak perlu lagi berobat ke luar NTT hanya karena  peralatan kesehatan pada rumah sakit di NTT tidak memadai.

Beda Daton mengatakan, dari informasi yang diperolehnya, pada 2022 ini Siloam Hospitals akan melakukan investasi mencapai Rp2,7 triliun untuk memperkuat jaringan pelayanan dan menambah jaringan layanan baru bagi masyarakat NTT termasuk pembangunan rumah sakit baru, mengupgrade fasilitas yang ada dan penambahan alat medis baru. 

Meski demikian ia memberikan beberapa masukan dalam upaya untuk pembenahan pelayanan bagi pasien seperti waktu kunjung dokter ke ruangan perawatan yang tidak pasti.

Khusus pasien dengan diagnosa berat/katastropik di rumah sakit swasta, kata dia kerap dipulangkan dalam kurun waktu tertentu dengan indikasi medis pasien stabil. 

Selain itu antrean loket pendaftaran BPJS Kesehatan, kata dia juga sangat lama karena masih dilakukan secara manual. Pasien harus dua kali mengantre pada saat mendaftar dan pada saat pemeriksaan di bagian poli serta waktu praktek dokter di poli tidak pasti. 

Baca juga: Ombudsman NTT terima keluhan kelangkaan BBM di Flores Timur dan Lembata

Pasien BPJS Kesehatan yang membeli obat di luar apotik rumah sakit dikarenakan stok obat di apotik rumah sakit kosong masih mengalami kendala belum adanya mekanisme pengembalian uang yang jelas. 

Baca juga: Ombudsman NTT terima keluhan mengenai pelayanan di rumah sakit

"Catatan pelayanan yang dikeluhkan ini sudah kami sampaikan sebagai referensi bagi managemen rumah sakit untuk melakukan pembenahan dalam melayani masyarakat," katanya.