BPMP NTT : Guru penentu kualitas pendidikan siswa

id NTT,pendidikan anak,paud,sd di NTT

BPMP NTT : Guru  penentu kualitas pendidikan siswa

Provincial Manager INOVASI NTT Hironimus Sugi saat memberikan materi dalam kegiatan penguatan sumber daya manusia BPMP Provinsi Nusa Tenggara Timur terkait pendampingan reading camp (kemampuan belajar) dan program prioritas Kemendikbudristek TA 2022 di Kupang, Kamis. (ANTARA/Benny Jahang)

...Kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa berlangsung dengan baik apabila kualitas sumber daya manusia pendidik memadai sehingga menghasilkan siswa yang bermutu
Kupang (ANTARA) - Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi (BPMP) Nusa Tenggara Timur Ponto Yelipele mengatakan pendidikan siswa menjadi lebih bermutu apabila didukung oleh sumber daya manusia (SDM) pendidik yang berkualitas dan profesional.

"Kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa berlangsung dengan baik apabila kualitas sumber daya manusia pendidik memadai sehingga menghasilkan siswa yang bermutu," kata Kepala BPMP NTT Ponto Yelipele saat membuka kegiatan penguatan sumber daya manusia BPMP Provinsi Nusa Tenggara Timur terkait pendampingan kemampuan belajar dan program prioritas Kemendikbudristek TA 2022 di Kupang, Kamis, (22/9/2022).

Ia mengatakan kualitas pendidikan menjadi lebih baik ditentukan kemampuan para guru dalam memberikan pelajaran sehingga menghasilkan para siswa-siswi yang bermutu.

Menurut dia, BPMP Provinsi NTT terus melakukan upaya pendampingan terhadap para guru di provinsi berbasis kepulauan ini sehingga kualitas pendidikan di NTT menjadi lebih berkualitas.

Dia mengatakan melalui Kurikulum Merdeka Belajar maka para guru dituntut untuk lebih banyak melakukan berbagai inovasi pembelajaran dalam berinteraksi dengan para siswa.

"Inovasi-inovasi baru perlu dilakukan untuk kelas awal sehingga percepatan dalam pembelajaran bisa dilakukan dengan baik," kata Ponto Yelipele.

Sementara itu Provincial Manager INOVASI NTT Hironimus Sugi mengatakan peran guru sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di NTT.

Menurut dia, saat ini masih banyak siswa terutama kelas awal mengalami kesulitan dalam membaca sehingga peran guru dalam membantu para siswa sangat penting.

"Para guru perlu banyak membuat hal-hal baru yang bisa merangsang ikut ikut belajar," kata Hironimus Sugi.

Dia menjelaskan salah satu penyebab banyaknya anak-anak sekolah di NTT yang kesulitan dalam membaca dan menulis karena para umumnya para siswa itu tidak melalui pendidikan anak usia dini (PAUD) sehingga pada saat masuk SD mengalami kesulitan dalam pembelajaran.

Baca juga: BGP NTT gelar pelatihan guru sukseskan kurikulum merdeka

"Hasil temuan kami anak-anak yang mengikuti pendidikan melalui PAUD jauh lebih berkembang dari anak-anak yang tidak mengikuti jenjang pendidikan PAUD, sehingga butuh kerja keras para guru untuk melakukan pendampingan terhadap anak-anak yang kesulitan dalam membaca dan menulis saat berada di SD," kata Hironimus Sugi.

Baca juga: Ombudsman NTT sarankan bantuan seragam menyasar siswa miskin

Ia berharap Pemerintah kabupaten/kota di NTT tidak saja mengalokasikan dana 20 persen untuk sektor pendidikan tetapi harus diikuti dengan adanya peningkatan kualitas terhadap mutu pendidikan setempat.