Jumlah uang lusuh yang ditukar Rp140 juta

id BI

Jumlah uang lusuh yang ditukar Rp140 juta

Salah satu kasir BI menghitung uang lusuh yang ditukarkan warga di desa Tamher Timur, Pulau Kesui, Maluku, Jumat (2/11). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Ekspedisi Kas Keliling yang dilakukan BI di pulau-pulau terluar, terdepan dan tertinggal (3T) di wilayah Provinsi Maluku, berhasil menukar uang masyarakat di Pulau Kesui yang sudah lusuh sebanyak Rp140 juta.
Langgur, Maluku Tenggara (AntaraNews NTT) - Ekspedisi Kas Keliling yang dilakukan Bank Indonesia (BI) di pulau-pulau terluar, terdepan dan tertinggal (3T) di wilayah Provinsi Maluku, berhasil menukar uang masyarakat di Pulau Kesui, Kabupaten Seram Timur yang sudah lusuh sebanyak Rp140 juta.

"Modal yang kami sediakan sebesar Rp504 juta, namun yang berhasil ditukarkan hanya mencapai Rp140 juta," kata Ketua Tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T, Gerhad Revelino di Kabupaten Langgur, Provinsi Maluku saat dilaksanakannya ekspedisi hari kedua, Jumat (2/11).

Ia mengatakan sebenarnya uang lusuh yang ditukarkan itu bisa mencapai jumlah yang disiapkan BI sebesar Rp504 juta, namun banyak petani yang tidak hadir karena sedang berkebun.

"Banyak warga yang lebih banyak memilih berkebun, sehingga hasil penukaran uang tak layak edar, hanya sebagian yang berhasil ditukar," tuturnya.

Tetapi, jika dilihat dari antusias masyarakat di pulau itu, cukup tinggi yang terekam saat melakukan penukaran uang lusuh dan saat berlangsungnya pengobatan gratis.

"Ada 300 warga yang datang untuk mendapatkan pengobatan gratis. Hal ini bukti bahwa banyak masyarakat di pulau 3T yang membutuhkan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Seorang dokter yang tergabung dalam tim Ekspedisi Kas Keliling Pulau 3T memeriksa seorang anak yang sakit di desa Tamher Timur, Provinsi Maluku Jumat (2/11). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha) 
Hal tersebut juga diakui oleh Lena A (50). salah seorang warga Desa Tamher Timur, Pulau Kesui, Kabupaten Seram Timur.

Menurut dia, belum pernah ada kegiatan bakti sosial dalam bentuk pengobatan gratis ini kepada masyarakat di Pulau Kesui.

"Ini pertama kali ada instansi yang melakukan kegiatan pengobatan gratis di daerah kami ini. Kami berharap agar kegiatan seperti ini dilakukan terus di Pulau Kesui," katanya.

Menurut dia, warga Pulau Kesui sampai sejauh ini belum mengenal dokter, karena tak seorang pun dokter yang bertugas di puskesmas yang ada di pulau itu.

"Kalau kami sakit, hanya berurusan dengan perawat yang ada di puskesmas. Kami belum pernah mendapat sentuhan langsung dari tangan seorang dokter," ujarnya.

Bank Indonesia menggelar Ekspedisi Kas Keliling di pulau 3T mulai dari Provinsi Maluku sampai pulau-pulau di Provinsi NTT. Ada delapan pulau 3T di wilayah Provinsi Maluku dan NTT yang menjadi sasaran kegiatan Ekspedisi Kas Keliling.
Koordinator Sosialisasi Ciri Keaslian Rupiah dari Departemen Pengedaran Uang (DPU) BI Jakarta Gerhad Revelino saat menunjukkan ciri keaslian Rupiah kepada masyarakat di desa Tamher Timur, di pulau Kesui, Jumat (2/11). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)