Warga Antusias Dibukanya Kembali Rute Kupang-Papua

id Antusias

Warga Antusias Dibukanya Kembali Rute Kupang-Papua

KM Sirimau membuka kembali jalur pelayaran Kupang-Papua, PP setelah terhenti beberapa tahun lamanya akibat terus merugi.

Masyarakat Nusa Tenggara Timur antusias menyambut dibukanya kembali rute pelayaran KM. Sirimau (kapal penumpang milik PT Pelni (Persero) yang menghubungkan Kupang-Papua, pulang pergi.
Kalabahi, Alor (Antara NTT) - Masyarakat Nusa Tenggara Timur antusias menyambut dibukanya kembali rute pelayaran KM. Sirimau (kapal penumpang milik PT Pelni (Persero) yang menghubungkan Kupang-Papua, pulang pergi.

"Tentunya saya sangat senang. Karena saya tidak perlu lagi, kalau mau ke Papua harus naik kapal ke Makassar, baru kemudian naik kapal ke Papua," kata seorang ibu rumah tangga asal Kupang Antoneta Pah di Kalabahi, Alor, Selasa.

Ia mengaku dirinya bersama anaknya dan beberapa pemuda akan turun di Kota Sorong dengan menumpang KM. Sirimau yang baru mulai diresmikan pelayarannya oleh Ketua Komisi V DPR RI Farry Djemi Francis dan Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT. Pelni (Pesero) OM Sodikin di Alor.

Antoneta mengaku dengan dibuka kembali rute pelayaran Kupang-Papua tersebut secara ekonomi ia merasa sangat terbantu.

"Sebab selama ini kalau naik lewat Makassar banyak sekali pengeluaraan tidak terduga. Satu orang saja bisa mencapai Rp2,5 jutaan sebab kalau ke Makassar harus menginap terlebih dahulu karena harus menunggu jadwal kapal menuju Papua," tuturnya.

Anggaran yang dikeluarkan tersebut belum termasuk dengan uang makan dan minum selama dalam berada di Makassar dan diperkirakan bisa mencapai Rp3 jutaan yang harus dikeluarkan jika ingin bepergiaan ke Papua.

Tetapi menurutnya dengan bukanya rute tersebut, dirinya hanya cukup mengeluarkan uang sebesar Rp600 ribu dan Rp410 ribu untuk anaknya.

"Kami tidak perlu turun-turun lagi cukup di atas kapal sampai tiba di Papua. Apalagi makanan juga kami dapatkan disini dengan harga tiket yang dijual," tambahnya.

Tak hanya Antoneta, Doni seorang pemuda asal Alor yang mengaku bekerja sebagai seorang pekerja kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Papua itu mengaku sangat bahagia karena akhirnya hal itu bisa terwujud.

"Sudah sejak lama kami warga NTT yang ada di Papua menginginkan hal ini dan hari ini terwujud. Itu sangat luar biasa," ujarnya.

Satu harapannya agar jalur tersebut tetap dibuka, mengingat banyak sekali masyarakat NTT yang ada di Papua yang kesulitan untuk pulang bertemu dengan keluarganya di NTT akibat biaya perjalanan yang sangat mahal.

Ia sendiri mengaku akan memberitahukan informasi baru tersebut kepada sahabat dan keluarganya yang ada di Papua sehingga nantinya bisa dengan mudah berlibur ke NTT tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk bertemu keluarganya.

KM Sirimau sempat melayani rute pelayaran Kupang-Papua, PP namun terhenti selama beberapa tahun lamanya karena terus merugi. Hal ini diakibatkan minimnya arus penumpang pada rute pelayaran tersebut.