Kupang (ANTARA) - Terbakarnya Agen Premium Minyak Solar (APMS) pada Rabu (12/2) siang di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengakibatkan pemilik gudang AMPS itu merugi sekitar Rp1 miliar lebih.
"Setelah didata, kerugian akibat kebakaran AMPS itu mencapai Rp1 miliar," kata Kapolsek Sabu Barat Kompol Samuel S Simbolon, saat dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (13/2).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan dari kasus terbakarnya salah satu APMS di Kabupaten Sabu Raijua pada Rabu (12/2) kemarin.
Kerugian senilai Rp1 miliar itu karena sejumlah bahan bakar minyak (BBM) ikut terbakar dalam kejadian tersebut seperti, enam tangki BBM jenis solar, 10 tangki BBM jenis premium.
Disamping itu juga ada pula 70 drum BBM jenis pertalite, 25 drum Pertamax (titipan SPBU), 101 drum minyak tanah serta satu unit rumah permanen ikut terbakar pada kejadian itu.
Menurut keterangan saksi bernama Paulus Dubu (50), yang merupakan penjaga gudang APMS mengaku bahwa pada Rabu (12/2) siang kemarin sekitar pukul 12.30 WITA, ia bersama tujuh orang pekerja sedang makan siang.
AMPS di Sabu Raijua terbakar. (ANTARA/HO-BPBD Sabu Raijua)
Saat sedang makan siang, Paulus dari luar gudang APMS melihat asap hitam dari dalam gudang APMS itu. Ia dan tujuh pekerja yang lain mencoba membuka gudang tersebut untuk memadamkan kobaran api, namun karena api semakin membesar sehingga sulit untuk memadamkan .
Pegawai APMS itu kemudian berteriak meminta tolong sehingga warga berdatangan untuk membantu memadamkan api, namun kobaran api semakin besar.
Sekitar pukul 14.30 Wita, mobil Dinas pemadam kebakaran kabupaten Sabu Raijua, mobil watercanon Polres sabu Raijua melakukan pemadaman untuk menghentikan nyala api.
"Proses pemadaman berlangsung dua jam. Sekitar pukul 16.00 wita, api berhasil dipadamkan oleh mobil watercanon Polres sabu Raijua, mobil pemadam kebakaran kabupaten Sabu Raijua yang dibantu oleh beberapa mobil tangki air yang kebetulan melewati lokasi kebakaran tersebut.," ujar dia.
Polisipun hingga saat ini masih melakukan penyelidikan mencari tahu penyebab dari terbakarnya APMS tersebut, yang tentu saja merugikan pemiliknya.
warga hanya bisa gigit jari menyaksikan puing-puing bangunan yang terbakar di salah satu AMPS di Sabu Raijua. (ANTARA FOTO/HO-Polres Sabu Raijua)
"Setelah didata, kerugian akibat kebakaran AMPS itu mencapai Rp1 miliar," kata Kapolsek Sabu Barat Kompol Samuel S Simbolon, saat dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (13/2).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan dari kasus terbakarnya salah satu APMS di Kabupaten Sabu Raijua pada Rabu (12/2) kemarin.
Kerugian senilai Rp1 miliar itu karena sejumlah bahan bakar minyak (BBM) ikut terbakar dalam kejadian tersebut seperti, enam tangki BBM jenis solar, 10 tangki BBM jenis premium.
Disamping itu juga ada pula 70 drum BBM jenis pertalite, 25 drum Pertamax (titipan SPBU), 101 drum minyak tanah serta satu unit rumah permanen ikut terbakar pada kejadian itu.
Menurut keterangan saksi bernama Paulus Dubu (50), yang merupakan penjaga gudang APMS mengaku bahwa pada Rabu (12/2) siang kemarin sekitar pukul 12.30 WITA, ia bersama tujuh orang pekerja sedang makan siang.
Pegawai APMS itu kemudian berteriak meminta tolong sehingga warga berdatangan untuk membantu memadamkan api, namun kobaran api semakin besar.
Sekitar pukul 14.30 Wita, mobil Dinas pemadam kebakaran kabupaten Sabu Raijua, mobil watercanon Polres sabu Raijua melakukan pemadaman untuk menghentikan nyala api.
"Proses pemadaman berlangsung dua jam. Sekitar pukul 16.00 wita, api berhasil dipadamkan oleh mobil watercanon Polres sabu Raijua, mobil pemadam kebakaran kabupaten Sabu Raijua yang dibantu oleh beberapa mobil tangki air yang kebetulan melewati lokasi kebakaran tersebut.," ujar dia.
Polisipun hingga saat ini masih melakukan penyelidikan mencari tahu penyebab dari terbakarnya APMS tersebut, yang tentu saja merugikan pemiliknya.