Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) jelang akhir pekan diprediksi melemah karena kekhawatiran konflik yang berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina.
IHSG dibuka menguat 22,25 poin atau 0,31 persen ke posisi 7.093,69. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,61 poin atau 0,26 persen ke posisi 1.025,61.
"Menurut saya IHSG akan bergerak mixed namun menuju ke bawah karena pelaku pasar masih mengkhawatirkan konflik yang berkelanjutan antara kedua negara," ungkap Analis Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji kepada Antara di Jakarta, Jumat, (1/4).
Kondisi saat ini menyebabkan gencatan senjata belum saatnya dilakukan di Ukraina, kata Presiden Rusia Vladimir Putin seperti dikutip Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Kamis.
Kepada pers, Draghi mengatakan pernyataan soal gencatan senjata itu muncul ketika ia dan Putin melakukan pembicaraan melalui telepon pada Rabu (30/3).
Draghi juga menyebutkan Putin mengatakan kepada dirinya bahwa kontrak gas masih berlaku. Selain itu Presiden Rusia tersebut mengatakan perusahaan-perusahaan Eropa akan lanjut melakukan pembayaran dalam euro dan dolar, bukan rubel.
Ancaman itu sejauh ini merupakan pembalasan paling keras yang dilancarkan Putin di bidang ekonomi atas rentetan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap negaranya terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Bursa saham AS hari Kamis (31/3) kemarin merosot pada akhir perdagangan, menutup kuartal pertama dengan penurunan kuartalan terbesar sejak pandemi pada 2020, karena kekhawatiran berlanjut tentang konflik di Ukraina dan dampak inflasinya terhadap harga-harga dan respons Bank Sentral AS.
Indeks Dow Jones turun 1,56 persen, Indeks S&P500 terkoreksi 1,57 persen, dan Indeks Nasdaq jatuh 1,54 persen.
Dari domestik, terdapat penambahan kasus COVID-19 di sebanyak 3.332 kasus baru pada Kamis (31/3) kemarin, sehingga totalnya menjadi 6.012.81 orang.
Sementara itu terdapat pula tambahan sebanyak 89 orang yang meninggal, 7.871 kasus sembuh, dan kasus aktif turun sebanyak 4.628 orang pada hari yang sama.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei turun 203,16 poin atau 0,73 persen ke 27.618,27, Indeks Hang Seng terkontraksi 190,1 poin atau 0,86 persen ke 21.806,74, sedangkan Straits Times meningkat 2,7 poin atau 0,08 persen ke 3.282,15.
Baca juga: IHSG diproyeksikan bergerak"mixed" di tengah dinamika konflik Rusia-Ukraina
Baca juga: IHSG turun di bawah 7.000 dibayangi kenaikan suku bunga The Fed
IHSG dibuka menguat 22,25 poin atau 0,31 persen ke posisi 7.093,69. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,61 poin atau 0,26 persen ke posisi 1.025,61.
"Menurut saya IHSG akan bergerak mixed namun menuju ke bawah karena pelaku pasar masih mengkhawatirkan konflik yang berkelanjutan antara kedua negara," ungkap Analis Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji kepada Antara di Jakarta, Jumat, (1/4).
Kondisi saat ini menyebabkan gencatan senjata belum saatnya dilakukan di Ukraina, kata Presiden Rusia Vladimir Putin seperti dikutip Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Kamis.
Kepada pers, Draghi mengatakan pernyataan soal gencatan senjata itu muncul ketika ia dan Putin melakukan pembicaraan melalui telepon pada Rabu (30/3).
Draghi juga menyebutkan Putin mengatakan kepada dirinya bahwa kontrak gas masih berlaku. Selain itu Presiden Rusia tersebut mengatakan perusahaan-perusahaan Eropa akan lanjut melakukan pembayaran dalam euro dan dolar, bukan rubel.
Ancaman itu sejauh ini merupakan pembalasan paling keras yang dilancarkan Putin di bidang ekonomi atas rentetan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap negaranya terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Bursa saham AS hari Kamis (31/3) kemarin merosot pada akhir perdagangan, menutup kuartal pertama dengan penurunan kuartalan terbesar sejak pandemi pada 2020, karena kekhawatiran berlanjut tentang konflik di Ukraina dan dampak inflasinya terhadap harga-harga dan respons Bank Sentral AS.
Indeks Dow Jones turun 1,56 persen, Indeks S&P500 terkoreksi 1,57 persen, dan Indeks Nasdaq jatuh 1,54 persen.
Dari domestik, terdapat penambahan kasus COVID-19 di sebanyak 3.332 kasus baru pada Kamis (31/3) kemarin, sehingga totalnya menjadi 6.012.81 orang.
Sementara itu terdapat pula tambahan sebanyak 89 orang yang meninggal, 7.871 kasus sembuh, dan kasus aktif turun sebanyak 4.628 orang pada hari yang sama.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei turun 203,16 poin atau 0,73 persen ke 27.618,27, Indeks Hang Seng terkontraksi 190,1 poin atau 0,86 persen ke 21.806,74, sedangkan Straits Times meningkat 2,7 poin atau 0,08 persen ke 3.282,15.
Baca juga: IHSG diproyeksikan bergerak"mixed" di tengah dinamika konflik Rusia-Ukraina
Baca juga: IHSG turun di bawah 7.000 dibayangi kenaikan suku bunga The Fed