Kupang (ANTARA News NTT) - Dua desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan, sekitar 110 km arah timur ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur digenangi banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah itu selama dua hari terakhir.
"Kedua desa itu adalah Desa Toineke dan Kiufatu di wilayah Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bendana Daerah (BPBD) Provinsi NTT Tini Tadeus di Kupang, Kamis (29/11).
Tadeus mengatakan akibat banjir tersebut tercatat sebanyak 300 rumah warga di kedua desa tersebut terendam banjir. "Banjir tersebut merupakan kiriman dari hutan Aisio dan akibat curah hujan yang cukup tinggi," katanya.
Dia mengatakan, saat ini BPBD Kabupaten Timor Tengah Selatan sedang melakukan pendataan, sekaligus memberikan bantuan darurat kepada para korban. "Saya baru konfirmasi. Hari ini (Kamis, red), petugas sudah mulai menyalurkan bantuan," katanya.
Bantuan yang kini sedang didistribusikan itu berupa makanan instan, tikar dan terpal untuk para korban banjir pada dua desa itu.
Sedangkan untuk air bersih masih tercukupi karena banjir setingg 80 cm tidak sampai memasuki sumur warga. "Genangan air tertahan pada cincin sumur yang tingginya mencapai 1 meter," katanya.
Dia juga mengimbau warga, terutama yang berada di kawasan rawan banjir untuk selalu waspada karena intensitas hujan mulai tinggi.
"Kita berharap, masyarakat yang berada di zona rawan bencana banjir dan tanah longsor untuk berhati-hati jika terjadi huan deras dalam kurun waktu lama," kata Tini Tadeus.
Baca juga: BMKG: Waspadai banjir dan longsor
Baca juga: Banjir rusakan sebuah jembatan di Lembata