Kupang, (AntaraNewsNTT) - Jembatan Waimah di Desa Bour, Kecamatan Nuba Tukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan rusak akibat luapan banjir akibat hujan deras selama beberapa hari terakhir di daerah itu.
Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday yang dihubungi Antara dari Kupang, Senin, (26/11) mengakui adanya kerusakan jembatan akibat banjir pada Minggu (25/11).
"Kerusakan yang terjadi hanya pada oprit jembatan sisi timur dan barat, khususnya bagian selatan (arah hilir ke muara)," kata Thomas Ola Langoday.
Penyebab utamanya adalah karena mulut gorong-gorong jembatan tertutup sampah bambu, kayu/batang pohon ukuran kecil dan besar serta semak-semak.
Sampah ini, kata mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandira Kupang ini, sengaja atau tidak sengaja dibuang oleh warga pemilik lahan sepanjang bantaran kali.
"Struktur jembatannya sendiri tidak masalah. Tidak mengalami kerusakan dan masih kokoh, walaupun tertabrak sampah-sampah tersebut," katanya.
Dia menjelaskan, jenis kerusakan oprit pada fondasi dan dinding oprit.
Kondisi ini karena tergerus air yang meluap melampaui muka jembatan, dan menggerus fondasi oprit sehingga dinding dan fondasi menggantung akhirnya jatuh, katanya.
Akibatnya sebagian tanah urukan oprit juga ikut tergerus air kurang lebih dua meter badan opritnya.
Secara keseluruhan, katanya, jembatan masih bisa dilalui kendaraan umum roda empat maupun pribadi.
"Hari ini pemerintah bersama masyarakat dan mitra kerja lanjut lagi melakukan pembersihan sampah-sampah tersebut," katanya.
Pembersihan, kata dia, sekaligus pembangunan kembali fondasi dan dinding oprit tersebut dengan elevasi diperbaiki tingkat kemiringan 45 derajat.
Sekretaris Dinas Infokom Lembata, Karel Burin secara terpisah mengatakan, jembatan Waimah menghubungkan dua kecamatan di wilayah itu yakni Kecamatan Nuba Tukan dan Nata Wutung.
Banjir Rusakan Sebuah Jembatan Di Lembata
"Kerusakan yang terjadi hanya pada oprit jembatan sisi timur dan barat, khususnya bagian selatan (arah hilir ke muara)