Mafia pasar daging di Indonesia harus diberantas

id Gubernur NTT

Mafia pasar daging di Indonesia harus diberantas

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat sedang membidik sasaran saat peresmian lapangan tembak milik Brimod Polda NTT di Kupang, Rabu (14/11). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat menyatakan mafia pasar daging di Indonesia harus diberantas agar tak menyusahkan masyarakat.
Kupang (ANTARA News NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat menyatakan mafia pasar daging di Indonesia harus diberantas agar tak menyusahkan masyarakat.

"Saat ini pasokan daging, khususnya daging sapi sangat kurang, ini permainan dari mafia. Karena itu perlu dibersihkan agar mereka tidak main-main dengan harga daging," katanya di Kupang, Jumat (14/12) berkaitan dengan lonjakan harga daging sapi menjelang hari raya keagamaan.

"Saya siap memimpin operasi pemberantasan mafia daging di Indonesia jika memang dipercaya oleh Presiden Joko Widodo. Dalam kurun waktu lima bulan, semuanya akan bersih, dan tak ada lagi mafia pasar daging di Indonesia," katanya.

Gubernur Laiskodat menambahkan bahwa selama ini pemerintah berusaha menurunkan harga daging di pasaran, namun sayangnya para mafia daging tak mau menurunkan harga.

Ia menambahkan jika Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah menjadi daerah penghasil daging sapi terbanyak dan kirim ke berbagai daerah di Indonesia, bersamaan dengan itu pula mafia daging akan diberantas.

Ia mengaku sudah menyampaikan hal tersebut ke Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terkait rencana pemberantasan mafia pasar daging itu.

"Pemerintah tidak boleh kalah dengan mafia. Pihaknya akan menurunkan harga daging di pasaran jika rencana tersebut terealisasi," katanya.

Terkait harga kebutuhan pokok di NTT yang mulai mengalami kenaikan, kata dia, hal itu biasa jika ada barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan.

Namun pihaknya akan melakukan berbagai operasi pasar sehingga mampu mencegah kenaikan yang lebih tinggi.

Baca juga: Harga kebutuhan pokok di Kupang relatif stabil
Baca juga: Kemendag pantau harga kebutuhan pokok di Kupang