Kupang (ANTARA News NTT) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat kondisi indeks harga konsumen (IHK) di provinsi setempat pada Desember 2018 mengalami inflasi sebesar 1,38 persen.
"Inflasi ini akibat kenaikan harga beberapa kelompok pengeluaran, terbesar dari transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebanyak 4,94 persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS NTT Demarce Sabuna di Kupang, Rabu (2/1).
Ia menjelaskan kenaikan harga kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan ini memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,98 persen.
Komoditas utama yang mengalami kenaikan harga yaitu angkutan udara sebesar 1,06 persen pada Desember 2018.
"Kondisi arus penumpang pesawat pada akhir tahun melonjak tinggi karena memasuki liburan Natal dan Tahun Baru sehingga memicu terjadinya kenaikan harga tiket yang sangat signifikan," katanya.
Ia menambahkan kelompok pengeluaran bahan makanan juga mengalami kenaikan dan berdampak cukup signifikan terhadap inflasi sebesar 3,82 persen.
Baca juga: BPS NTT: Perlu antisipasi kenaikan harga ayam
Selain itu, kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar juga mengalami kenaikan sekitar 0,16 persen, dan kelompok kesehatan mengalami kenaikan 0,10 persen.
Kelompok makanan jadi, minuman, dan rokok naik 0,08 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,02 persen.
Sabuna menjelaskan, dua kota sampel IHK di NTT juga mengalami inflasi, masing-masing di antaranya, Kota Kupang sebesar 2,09 persen, dan Kota Maumere 0,14 persen.
Angka inflasi di Kota Kupang ini, lanjutnya, merupakan yang tertinggi dari 80 kota sampel IHK secara nasional yang mengalami inflasi pada Desember 2018.
"Inflasi tertinggi di Kota Kupang ini juga disumbang dari komoditi angkutan udara yagn naik sebesar 1,01 persen," katanya.
Baca juga: NTT alami inflasi setelah empat bulan deflasi
NTT alami inflasi 1,38 persen pada Desember 2018
BPS Nusa Tenggara Timur mencatat kondisi indeks harga konsumen (IHK) di provinsi setempat pada Desember 2018 mengalami inflasi sebesar 1,38 persen.