BPS NTT: Perlu antisipasi kenaikan harga ayam

id BPS

BPS NTT: Perlu antisipasi kenaikan harga ayam

Kepala BPS Nusa Tenggara Timur Maritje Pattiwaellapia.

Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa harga daging ayam ras naik mencapai hingga Rp70.000/kg dari sebelumnya dalam kondisi normal sekitar Rp30.000-an.
Kupang (ANTARA News NTT) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur Maritje Pattiwaellapea mengharapkan pemerintah daerah setempat mengantisipasi kenaikan harga daging ayam ras memasuki akhir tahun 2018.

"Perlu ada langkah ansitisipasi terhadap komoditi daging ayam ras potong karena sudah menunjukkan gejolak kenaikan harga yang cukup tinggi di pasar," katanya di Kupang, Senin (3/12).

Hasil pantauan di lapangan menunjukkan bahwa harga daging ayam ras naik mencapai hingga Rp70.000/kg dari sebelumnya dalam kondisi normal sekitar Rp30.000-an.

Ia mengatakan, kenaikan harga ini terjadi pada minggu ke empat November sementara kondisi harga pada tiga minggu sebelumnya di bulan yang sama masih normal.

Menurut Maritje, berdasarkan analisa hasil indeks harga konsumen pada November, komoditi daging ayam memang mengalami deflasi sebesar 0,10 persen. Artinya, kondisi harga masih lebih baik dibandingkan sebelumnya pada Oktober 2018.

"Hanya saja perlu diantisipasi lebih awal karena harganya naik cukup tinggi pada minggu ke empat November," katanya.

Baca juga: Harga daging ayam di Kupang naik
Seorang pedagang daging ayam merapikan dagangannya di pasar Naikoten, Kupang, Sabtu (13/7). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha) 

ngendali Inflasi Daerah (TPID) berkoordinasi untuk mengantisipasi kenaikan harga komoditi tersebut karena mulai memasuki liburan Natal dan Tahun Baru.

Menurutnya, pasokan daging ayam ke tingkat pedagang perlu dipastikan berjalan lancar dan memadai agar tidak menimbulkan gejolak harga.

"Ini penting karena informasi dari pedagang sendiri mendapat pasokan hanya sekali dalam seminggu sementara permintaan masuk setiap hari," katanya.

Ia mengatakan, selain mengambil dari perusahaan peternakan ayam, para pedang juga mengambil dari usaha-usaha rumah tangga.

"Jadi kalau stok memasuki akhir tahun ini berkurang sementara permintaan terus banyak maka harganya jelas melambung tinggi sehingga bisa berdampak besar terhadap inflasi," katanya.

Baca juga: Harga ayam pedaging jadi Rp130.000/ekor
Sejumlah ayam broiler (pedaging) didagangkan di Pasar Kasih Naikoten, Kota Kupang, NTT, Senin (30/7). Harga ayam pedaging di Kota Kupang mengalami kenaikan yang cukup seiginifikan dari semula Rp80 ribu kini menjadi Rp130 ribu perekor akibat kurangnya pasokan. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)