Pemkab Matim siap gunakan dana BTT untuk pengadaan VAR

id rabies,kasus rabies,anjing rabies,gigitan rabies,manggarai timur,dana btt,flores,ntt

Pemkab Matim siap gunakan dana BTT untuk pengadaan VAR

Petugas kesehatan Puskesmas Sita di Manggarai Timur, NTT memberikan edukasi tentang bahaya rabies kepada warga beberapa waktu lalu. (FOTO ANTARA/HO-Puskesmas Sita Manggarai Timur)

Kalau ada kasus seperti sekarang ini, bisa segera kami tangani dengan pengadaan vaksin tambahan melalui dana BTT ...
Lewoleba, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur siap menggunakan Dana Belanja Tak Terduga ( BTT ) dari APBD 2023 untuk pengadaan vaksin anti rabies ( VAR ) dan serum anti rabies (SAR) sebagai salah satu langkah penanggulangan dengan kasus rabies di wilayah tersebut.

"Kalau ada kasus seperti sekarang ini, bisa segera kami tangani dengan pengadaan vaksin tambahan melalui dana BTT ," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Timur Boni Hasudungun saat dihubungi dari Lewoleba , Ibu Kota Kabupaten Lembata, Kamis, (1/6/2023).

Kabupaten Manggarai Timur memiliki satu kasus kematian akibat rabies pada 25 Mei 2023. Seorang pasien dinyatakan meninggal karena rabies karena terlambat dibawa ke Puskesmas setelah digigit pada April 2023.

Menanggapi hal itu, kata Boni , Dinas Kesehatan harus memastikan ketersediaan VAR dan SAR di setiap Puskesmas agar sehingga dapat langsung menangani orang yang telah digigit.

Dari data Depkes per 31 Mei 2023, stok VAR yang tersedia sebanyak 451 vial dan SAR sebanyak 49 vial .

Ia mengaku stok vaksin yang ada tidak mencukupi, karena dana dalam APBD 2023 terbatas. Tapi persiapan penambahan VAR dan SAR juga dapat dilakukan dengan menggunakan dana BTT APBD Kabupaten Manggarai Timur Tahun Anggaran 2023.

Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur juga telah menyurati Pemprov NTT dan Kemenkes untuk mendapatkan bantuan vaksin.

“Saat ini belum cukup karena pada APBD kemarin anggaran yang tersedia terbatas. Kita juga perlu tambahan dana dari provinsi dan pusat seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Sita Aventinus Gonsales menjamin 10 kasus gigitan anjing terjadi di wilayah kerja Puskesmas tersebut.

Petugas kesehatan telah memberikan VAR kepada semua pasien yang digigit anjing dan dibawa ke puskesmas.

“Petugas juga memberikan edukasi agar pasien langsung dibawa ke puskesmas jika digigit anjing,” demikian Sita Aventinus Gonsales..


Baca juga: Satu desa di Pulau Timor diisolasi akibat kasus rabies

Baca juga: Dinkes Manggarai pastikan ketersediaan stok VAR