Kupang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Ayodhia G.L Kalake meminta para bupati dan Wali Kota Kupang agar selalu rutin turun ke pasar-pasar tradisional untuk melakukan pemantauan kenaikan harga komoditas pangan sebagai dampak kekeringan yang telah memicu kenaikan harga pangan.
"Fenomena El Nino yang melanda NTT telah berdampak pada menurunnya produktifitas pertanian dan perkebunan milik petani sehingga memicu kenaikan harga pada komoditas beras yang bisa berdampak pada terjadinya inflasi," kata Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Ayodhia G.L Kalake di Kupang, Kamis, (16/11/2023).
Ayodhia G.L Kalake mengatakan hal itu terkait antisipasi pemerintah NTT terhadap kenaikan harga komoditas pangan sebagai dampak terjadinya El Nino.
Dikatakannya para bupati dan tim pengendali inflasi daerah (TPID) di setiap kabupaten/kota untuk melakukan berbagai langkah strategis dalam mengendalikan laju inflasi di daerah.
Ia berharap para kepala daerah di NTT secara rutin melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di setiap pasar tradisional di daerah setempat sehingga bisa mengetahui perkembangan harga pasar secara langsung agar memudahkan pemerintah dalam pengambilan keputusan apabila terjadi lonjakan kenaikan harga kebutuhan pangan di masyarakat.
"Kami berharap para kepala daerah harus rajin turun ke pasar-pasar tradisional untuk melakukan pemantauan harga sehingga bisa mengendalikan inflasi," kata Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake.
Baca juga: Pj. Wali Kota Kupang sebut harga kebutuhan pangan masih stabil
Dia mengatakan kordinasi bersama instansi terkait seperti Bulog sangatlah penting untuk menjaga stok beras cadangan pemerintah apabila terjadi kekurangan pangan sebagai dampak kekeringan yang melanda provinsi berbasis kepulauan ini.
Baca juga: NFA mobilisasi cabai rawit merah ke daerah defisit
"Apabila memang membutuhkan operasi pasar murah agar dilakukan sehingga bisa mengendalikan harga," kata Ayodhia G.L Kalake.