Kupang (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan RI-RDTL menggagalkan upaya penyelundupan 285 liter bahan bakar minyak bersubsidi ke Timor Leste melalui jalur tikus di wilayah perbatasan dari Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.
Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL dari Satuan Yonif 742/SWY Mayor Inf. Trijuang Danarjati melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Kupang, Jumat, (17/11/2023) sore, mengatakan bahwa upaya penggagalan itu dilakukan pada Kamis (16/11) tengah malam.
“Yang diselundupkan adalah minyak tanah 100 liter dan solar 185 liter,” katanya.
Dia mengatakan keberhasilan penggagalan upaya penyelundupan itu dilakukan berkat adanya laporan masyarakat sekitar kepada anggota pos yang bertugas di Pos Motamasin di Kabupaten Malaka.
Usai mendapatkan informasi yang diperoleh dari masyarakat, anggota Satgas Pamtas yang terdiri atas Dankipam III Kapten Inf. Taura Mheru Asadulloh bersama Danpos Motamasin Serda Ovan Pranata dan empat anggota mulai melakukan penyisiran di lokasi perbatasan yang sering dilalui pelintas ilegal.
“Sekitar pukul 00.25 Wita, tim patroli saat berpatroli melihat ada cahaya lampu sehingga langsung mendekati cahaya tersebut,” ujar dia.
Saat tiba di lokasi, kata dia, pihaknya menemukan adanya jerigen yang semuanya terisi solar dan minyak tanah.
Baca juga: Pengamat: Ikatan batin menjadi penyebab tingginya pelintas batas ilegal
“Saat tiba di lokasi, anggota tidak menemukan pemilik jerigen itu. Kami duga jerigen itu akan dibawa ke Timor Leste dan diperjualbelikan secara ilegal,” tambah dia.
Saat ini sejumlah BBM yang akan diperjual elikan atau diselundupkan ke Timor Leste itu sudah diserahkan kepada pihak terkait untuk kemudian ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Baca juga: Satgas Pamtas tangkap dua warga Malaysia bawa narkoba