Labuan Bajo (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mendengarkan masukan dari para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Labuan Bajo terkait pengembangan pariwisata di daerah itu.
Sebanyak delapan pelaku ekraf hadir dalam kegiatan BPOLBF bertajuk Kongkow Lintas Komunitas (KONTRAS) dalam rangka memperkuat sinergitas lintas komunitas di Taman Parapuar Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (24/2/2024).
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Kabupaten Manggarai Barat Silvester Adil Dala meminta dukungan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pekerja seni di Labuan Bajo.
Dia menambahkan tidak hanya pekerja seni bidang musik saja yang perlu ditingkatkan kualitasnya, tapi diperlukan juga pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan organisasi atau komunitas seni.
Dukungan sangat diperlukan untuk menyiapkan generasi baru yang bisa menjawab kebutuhan pasar Labuan Bajo.
"Kami alami kekurangan saat ASEAN Summit dimana jumlah kami terbatas tapi kebutuhan meningkat. Termasuk di bidang pendidikan dan pelatihan, semoga kiranya Kementerian Pariwisata bisa backup melalui rencana dan program demi generasi pecinta musik di Labuan Bajo ini," katanya.
Sementara itu perwakilan Sanggar Seni TateKinD Art Yunie Praise berharap BPOLBF dapat lebih membuka ruang dan tempat bagi pekerja seni tari untuk menampilkan karya seninya.
Walaupun terdapat dua festival reguler yang digelar setiap tahun di Labuan Bajo seperti Festival Golo Koe dan Labuan Bajo Maritime Festival (LBMF), ia menilai harus ditambah lagi event serupa setiap tahunnya sebagai sarana penyalur kreativitas pekerja seni.
Dia berharap agar destinasi Parapuar Labuan Bajo sebagai lahan otorita BPOLBF dapat menjadi tempat bagi para pekerja seni untuk menampilkan karya seni.
"Ibarat kami di sanggar banyak orang, di sekolah juga banyak tapi ketika ada ivent kami tidak bisa turun semua, paling dipilih 5-10 orang jadi kami berharap jika di Parapuar buka panggung secara terbuka kami bisa terus hadir untuk mempresentasikan karya yang kami garap. Meskipun kami latihan terus menerus tapi tidak punya panggung itu sama saja, jadi kami tunggu undangannya," katanya.
Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh menyambut baik semua masukan pelaku ekraf demi pengembangan kepariwisataan Labuan Bajo dan pengembangan destinasi Parapuar.
"Hari ini semakin menunjukkan bukti bahwa pemerintah pusat hadir melalui lembaga BPOLBF untuk membangun ekosistem kepariwisataan di Labuan Bajo," katanya.
Lebih lanjut, Frans Teguh juga telah meminta BPOLBF agar destinasi Parapuar menjadi tempat bagi para pelaku ekraf di Labuan Bajo untuk menampilkan karya seninya.
"Saya kira ruang anda sudah ada, saya sudah minta kepada semua direksi kita punya calendar of activities sebagai showcase, jadi tolong cek di digital platform kami, kita viralkan bahwa setiap periode, setiap waktu mungkin setiap minggu kita coba mengaktifkan kawasan ini," katanya.
Dia juga berharap Pemerintah Daerah Manggarai Barat untuk lebih mengaktifkan beberapa ruang publik di Labuan Bajo yang sudah ada untuk menjadi etalase bagi komunitas-komunitas seni.
"Catatan saya yang jelas semua bisa direkam dan kita follow up dan kita ingin membangun bangsa, bangun daerah, negara kita ini melalui bidang yang sangat strategis yakni melalui pariwisata dan ekraf yang kita cintai," katanya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat Chrispinianus Mesima mengucapkan terima kasih kepada BPOLBF karena membuka destinasi Parapuar untuk mengembangkan kreativitas pelaku ekraf di Labuan Bajo.