Kapolda NTT harapkan turnamen e-sport dijadikan turnamen bulanan

id NTT,E sport,POlda NTT,e sport cegah kejahatan siber

Kapolda NTT harapkan turnamen e-sport dijadikan turnamen bulanan

Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga saat memberikan kata sambutan ketika membuka turnamen e sport Kapolda Cup 2024 dalam rangka menyambut HUT ke-78 Polri di Kupang, Senin malam. ANTARA/Kornelis Kaha

Tujuannya adalah anak-anak muda itu bisa kita bina dan tahu arahnya mereka serta pemikiran mereka sehingga kegiatan mereka bisa lebih positif...
Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silionga mengharapkan agar turnamen e-Sport di Provinsi berbasis kepulauan itu dijadikan sebagai turnamen bulanan agar bisa terkontrol.

“Ya ini kan permainan seperti ini banyak sekali diikuti oleh anak-anak muda, tentunya kita harap agar bisa dijadikan sebagai turnamen bulanan, turnamen tiga bulan dan turnamen enam bulan,” katanya usai membuka turnamen E-Sport Kapolda Cup 2024 dalam rangka menyambut HUT ke-78 Polri di Kupang, Senin malam.

Orang nomor satu di Mapolda NTT it mengatakan bahwa jumlah player E-Sport di NTT ini mencapai ratusan ribu  orang dan yang paling mendominasi ujar dia adalah anak muda.

Karena itu, jika ribuan anak muda itu dikumpulkan dan dijaring tentu akan akan bisa mengorganisasikan anak-anak muda tersebut.

“Tujuannya adalah anak-anak muda itu bisa kita bina dan tahu arahnya mereka serta pemikiran mereka sehingga kegiatan mereka bisa lebih positif,” ujar dia.

Selain itu juga turnamen seperti itu juga tambah dia dapat mencegah generasi muda untuk terjerumus dalam berbagai macam kejahatan siber.

Dalam sambutannya Orang nomor satu di Polda NTT itu berharap agar lewat e-Sport anak-anak muda dapat dibina untuk menyalurkan hobi mereka.

Sebab hal tersebut berkaitan dengan urgensi yang signifikan dari berbagai aspek seperti sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan mental. 

" Contohnya dari aspek ekonomi bisa menciptakan peluang ekonomi melalui investasi sponsor dan penciptaan lapangan kerja profesi baru seperti pemain profesional, pelatih dan penyelenggaraan acara menjadi semakin umum,” ujar dia.

Sementara di bidang pengembangan keterampilan e-sport membantu mengembangkan keterampilan seperti kerja tim, komunikasi pengambilan keputusan secara cepat.

Ketua Panitia kegiatan AKBP Agustinus Christmas  mengatakan bahwa ada sekitar 210 komunitas yang ikut serta dalam turnamen tersebut.

Dengan jumlah pemain mencapai kurang lebih 1.050 pemain tidak hanya dari Kota Kupang saja, namun juga dari berbagai daerah di NTT.




Baca juga: Polisi limpahkan kasus kebakaran kapal wisata ke Kejari Mabar

Baca juga: Polisi tangkap pria di Labuan Bajo terkait narkoba