Bappenas-ICCTF lanjutkan pendanaan untuk konservasi perairan laut di NTT

id NTT,ICCTF-Bappenas,Program LAUTRA

Bappenas-ICCTF lanjutkan pendanaan untuk konservasi perairan laut di NTT

Direktur Kelautan dan Perikanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Moh. Rahmat Mulianda ((kiri) menyerahkan cinderamata kepada Kadis DKP NTT Sulastri Rasyid. ANTARA/Kornelis Kaha

Jadi kenapa NTT yang dipilih karena banyak penduduknya yang masih terbelenggu dengan kesulitan ekonomi...
Kupang (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melalui Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) kembali melanjutkan pendanaan berkelanjutan untuk kawasan konservasi perairan dan mata pencarian masyarakat pesisir di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Direktur Kelautan dan Perikanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Moh Rahmat Mulianda kepada wartawan di sela-sela Entry Meeting Oceans for Prosperity – LAUTRA komponen 3: Sustainable Financing for Marine Protect Area and Livelihoods di Kupang, Kamis, (20/6/2024) mengatakan bahwa pemilihan NTT sebagai lokasi kegiatan tersebut untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat pesisir.

“Jadi kenapa NTT yang dipilih karena banyak penduduknya yang masih terbelenggu dengan kesulitan ekonomi, karena itu dengan kegiatan yang kita inisiasi ini apakah berkaitan dengan UMKM maka sekiranya bisa berkontribusi untuk perbaikan kesejahteraan masyarakat pesisir yang ada di NTT,” katanya.

Selain itu juga pelaksanaan kegiatan Entry Meeting Oceans for Prosperity – LAUTRA komponen 3: Sustainable Financing for Marine Protect Area and Livelihoods di Kupang, juga dikarenakan kawasan konservasi di wilayah NTT sangat banyak.

Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, jumlah kawasan konservasi daerah (KKD) di NTT berjumlah empat kawasan mulai dari Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Kepulauan Alor, Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Lembata, Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Flores Timur, dan Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Sikka.

Sementara Kawasan Konservasi yang dikelolah nasional seperti Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu. Total luas kawasan konservasi daerah perairan di NTT mencapai 4.537.244,53 Ha.

Rahmat menambahkan bahwa potensi laut di NTT sendiri juga sangat banyak, namun sayangnya masih banyak masyarakat di NTT masih masuk dalam kategori miskin.

Sehingga diharapkan Proyek LAUTRA itu bisa berkontribusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir khususnya nelayan.

“Jadi memang kegiatan konservasi dengan kegiatan ekonomi harus sejalan, karena itu kita tekankan pentingnya keseimbangan antara ekonomi, ekologi dan juga sosial,” ujar dia.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Sulastri Rasyid mengatakan bahwa pemilihan NTT sebagai lokasi proyek LAUTRA karena memang luas laut NTT didominasi oleh kawasan konservasi.

Baca juga: Artiikel - Melindungi penyu dari selatan Pulau Solor

“Untuk Proyek ini difokuskan kepada kawasan konservasi Laut Sawu dan juga kawasan konservasi perairan Alor,” ujar dia.

Baca juga: Jubir Menteri KKP bilang tidak tahu soal dugaan suap perusahaan Jerman ke KKP

Kedua kawasan konservasi itu ujar dia sudah mendapatkan penilaian Gold. Dan dia juga berterima kasih kepada Bappenas dan ICCTF karena memilih NTT untuk menjadi lokasi kegiatan proyek tersebut.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bappenas-ICCTF lanjutkan pendanaan untuk konservasi perairan di NTT