Korban DBD di Sumba Timur terus berguguran

id DBD

Korban DBD di Sumba Timur terus berguguran

Seorang ibu sedang menjaga anaknya yang terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD SK Lerik Kota Kupang, Kamis, (24/1/19). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha).

"Hingga Selasa (12/2), jumlah korban yang meninggal sudah mencapai 8 orang, dari sebelumnya hanya 7 orang," kata dokter Chrisnawan Try Haryantana.

Kupang (ANTARA News NTT) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur , Nusa Tenggara Timur melaporkan bahwa korban demam berdarah dengue (DBD) di wilayah paling timur Pulau Sumba itu terus berguguran.

"Hingga Selasa (12/2), jumlah korban yang meninggal sudah mencapai 8 orang, dari sebelumnya hanya 7 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur dokter Chrisnawan Try Haryantana saat dihubungi Antara dari Kupang, Rabu (13/2).

Hal ini disampaikannya ketika ditanya tentang progres penanganan kasus DBD di wilayah kerjanya karena jumlah penderita DBD di Sumba Timur terus bertambah.

Saat ini, kata dia, jumlah penderita DBD yang dirawat di rumah sakit umum di Kota Waingapu, ibu kota Sumba Timur sudah mencapai 338 kasus.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan yang cukup drastis. Sebab sebelumnya jumlah pasien DBD yang dirawat di RS Waingapu baru mencapai 271 kasus.

"Untuk korban terakhir yang meninggal itu anak berusia empat tahun bernama Anastasia Clarita Ina, dari Kelurahan Lamba Napu, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, di RS Lindimara, Waingapu," tuturnya.

Baca juga: Kasus DBD di Kota Kupang terus menurun

Dengan bertambahnya korban yang meninggal di Sumba Timur maka saat ini jumlah korban yang meninggal di NTT sudah mencapai 18 orang dari sebelumnya hanya mencapai 17 kasus.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus bekerja keras agar kasus DBD ini tidak terus semakin meluas dan tak terus menimbulkan korban jiwa.

Sampai dengan saat ini sejumlah petugas kesehatan masih terus melakukan pengasapan di setiap kompleks rumah atau pemukiman warga untuk membasmi nyamuk dewasa.

Selain itu pembagian bubuk abate dan sosialisasi menjaga agar terhindar dari serangan nyamuk penyebak DBD juga terus dilakukan.

Baca juga: 32 warga Kupang Tengah terserang DBD
Baca juga: Korban DBD di Kota Kupang sudah mencapai 305 kasus