Labuan Bajo (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo berkomitmen memberikan layanan keimigrasian yang optimal demi kenyamanan dan keamanan bagi setiap penumpang yang tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Proses pemeriksaan imigrasi berjalan dengan lancar meskipun fasilitasnya terbatas, petugas Kantor Imigrasi Labuan Bajo siap memberikan pelayanan yang cepat dan efisien kepada para penumpang," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo Jaya Mahendra dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Selasa (13/8).
Ia menambahkan setelah Bandara Komodo Labuan Bajo ditetapkan sebagai bandara internasional, pihak Imigrasi Labuan Bajo telah melaksanakan pemeriksaan keimigrasian yang didominasi oleh pesawat jet pribadi.
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024 yang ditetapkan pada April 2024, Kantor Imigrasi Kelas II TPI Labuan Bajo kini melayani pemeriksaan keimigrasian di Bandar Udara Internasional Komodo.
Jaya Mahendra menyatakan saat ini penerbangan internasional ke Labuan Bajo sebagian besar berasal dari Thailand dan Singapura.
"Sejak penetapan ini, telah tercatat 16 penerbangan internasional dan 15 penerbangan jet pribadi yang mendarat di bandar udara tersebut," katanya.
Meskipun penerbangan reguler internasional dari Kuala Lumpur, Malaysia, baru akan dimulai pada 3 September 2024 mendatang, lanjut dia, perkembangan ini menunjukkan indikator positif bahwa Labuan Bajo semakin menarik minat wisatawan kelas atas dan pebisnis dari berbagai negara, yang ingin menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya setempat.
Menurut dia keberadaan bandara internasional di Labuan Bajo diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat lokal, menciptakan peluang baru bagi industri pariwisata, dan meningkatkan aksesibilitas ke destinasi menarik lainnya di Indonesia.
"Dengan bertambahnya jumlah penerbangan internasional di Bandar Udara Internasional Komodo, Labuan Bajo berpotensi menjadi salah satu tujuan utama di Asia Tenggara," ungkapnya.
Lebih lanjut ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim, serta Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi dan Kementerian Perhubungan, serta seluruh pihak yang berkontribusi dalam mendukung sektor pariwisata premium di Labuan Bajo.
Sebelumnya, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo Ceppy Triono mengatakan peluang untuk meningkatkan penerbangan internasional ke Labuan Bajo dinilai tinggi karena destinasi wisata di daerah itu yang semakin terkenal.
"Bukan hal yang mustahil untuk kita bisa tingkatkan bahwa penerbangan langsung adalah suatu hal yang tepat, setelah kita ditetapkan jadi bandara internasional," katanya dihubungi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (10/8).
"Sudah mulai penjajakan, tapi nanti di kemudian hari saya anggap ketika memang peluang pasarnya ada," katanya.