Kupang (ANTARA) - Persoalan kemacetan di Kota Bogor memerlukan sejumlah solusi guna menyelesaikannya. Berdasarkan riset dari Global Traffic Scorecard Tahun 2021 yang dikerjakan INRIX menempatkan Kota Bogor dalam peringkat kelima kota termacet di Indonesia.
Salah satu jalan keluar terhadap masalah - masalah kemacetan di Kota Bogor yakni manajemen pengelolaan parkir yang lebih sistematis dan terpadu
Calon Wali Kota Bogor Rena Da Frina mengungkapkan keinginannya untuk memperjuangkan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menaungi urusan perparkiran.
Menurut Rena, dengan keberadaan BUMD perparkiran maka dapat dikelola secara optimal di mana saja lokasi strategis menjadi kantong parkir di Kota Bogor.
Dengan begitu, lanjut Rena, penataan lokasi parkir yang dimilik BUMD perparkiran juga mengarah untuk memberi tambahan Pendapatan Asli daerah (PAD) kepada Kota Bogor.
“Jadi nantinya area parkir di Kota Bogor tidak semrawut lagi letaknya. Kalau dikelola BUMD perparkiran pasti mencari lokasi yang tepat dan manajemen pengelolaan usahanya tertata,” imbuh Rena, Jumat (18/10)
Rena menjelaskan, kantong-kantong parkir yang diurus profesional oleh BUMD perparkiran Kota Bogor akan ikut membantu mengatasi kemacetan. Rena berujar, Kota Bogor dapat saja akan mempunyai kantong parkir di dekat pusat keramaian.
“Kalau dekat sekitar pusat keramaian dibangun usaha perparkiran profesional, maka warga Kota Bogor dan pendatang punya rasa nyaman menitipkan kendaraannya sementara. Tidak lagi di parkir liar tepi jalan yang membuat macet,” tukas Rena.
Rena menuturkan, oleh sebab itu melalui kehadiran BUMD perparkiran selain membantu solusi macet, juga ikut menambah potensi pendapatan daerah karena berorientasi bisnis.
Keberadaan BUMD Perparkiran Kota Bogor dinilai penting
Salah satu jalan keluar terhadap masalah - masalah kemacetan di Kota Bogor yakni manajemen pengelolaan parkir yang lebih sistematis dan terpadu...