Menteri PKP: Semangat gotong-royong nampak dalam penanganan erupsi Lewotobi

id Menteri PKP,Maruar Sirait, erupsi Gunung Lewotobi, kolaborasi, koordinasi, TNI, Polri, Flores Timur, NTT

Menteri PKP: Semangat gotong-royong nampak dalam penanganan erupsi Lewotobi

Suasana rapat koordinasi penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Posko Lapangan Kobasoma di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis. ANTARA/Gecio Viana

Kami membawa lima set dapur lapangan dan satu set dapur lapangan bisa masak 1.000-1.500 porsi...

Larantuka (ANTARA) -

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan semangat gotong-royong sangat nampak dalam penanganan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Koordinasi TNI-Polri sangat baik, dukungan dari masyarakat sangat baik, dari keuskupan, banyak dokter datang semua dan peran masyarakat di luar pemerintah, jadi gotong-royong nampak di Flotim ini, kami bisa melihat," katanya di Posko Lapangan Kobasoma di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kamis, (14/11).

Hal tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Ia juga menilai penanganan para pengungsi dinilai sangat baik, terlebih penyediaan makanan bagi anak-anak di posko pengungsian.
"Makanan juga saya tanya pada anak-anak makan tiga kali, pagi, siang malam semua baik, jadi mereka dalam kondisi baik, terima kasih pak gubernur, pak bupati, saya cek satu-satu ada kekurangan tidak, tidak apalah soal MCK, tenda untuk pendidikan," ujarnya.
Walaupun telah memiliki dua titik lokasi untuk relokasi warga terdampak erupsi, pihaknya akan menurunkan tim untuk melihat lokasi lainnya sebagai alternatif.
Sebab, lanjut dia, dua lokasi yang telah disurvei memiliki kemiringan hingga 30 derajat yang berdampak pada pembangunan infrastruktur.
"Saya dan ibu bupati jalan kurang lebih enam kilometer pulang-pergi, sudutnya juga tinggi jadi memang medan cukup berat, kalau ada medan lain lebih dari itu bisa lebih cepat, karena menurut saya pengungsi yang penting jangan lama-lama di sini, kalau kita bangunnya lima bulan, bangun rumah lagi lima bulan, itu bisa hampir satu tahun, kalau bisa kita cari yang lebih siap pakai," katanya.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan sejak tahap tanggap darurat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sebanyak 300 personel TNI di bawah Kepala BNPB segera membuka dapur lapangan, membuat MCK lapangan dan menyiapkan satu truk tanki air dengan kapasitas empat ribu liter
"Kami membawa lima set dapur lapangan dan satu set dapur lapangan bisa masak 1.000-1.500 porsi," katanya.
Pihaknya juga berkomitmen untuk membantu Kementerian PKP dalam proses relokasi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sementara itu, Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menyebut kolaborasi dan sinergi telah dibangun bersama TNI dalam pembangunan dapur umum hingga menolong dan mengamankan warga terdampak bencana alam.
"Rapi sekarang, sudah lebih baik, kita harapkan ke depan sistem dan posko kita lebih baik, sehingga pelaporan terhadap bantuan bisa berjalan dengan baik," katanya.
Senada dengan Panglima TNI, Kapolda juga berkomitmen membantu proses relokasi dan program pembangunan rumah bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Baca juga: Pemkab Mabar ajak warga berdonasi untuk korban Lewotobi

Baca juga: Wapres tekankan dialog dalam relokasi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi

"Kami dukung sepenuhnya untuk pendataan, termasuk memberikan semangat kepada masyarakat, karena mungkin mereka awal-awal ini masih trauma dan segala macam, belum bisa pikir tapi nanti suatu saat situasi lebih baik mereka bisa berubah pikiran," katanya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri PKP: Semangat gotong-royong nampak dalam penanganan erupsi