Paus Fransiskus desak pemimpin dunia untuk batalkan utang negara-negara miskin

id Paus Fransiskus,pembatalan utang,negara miskin

Paus Fransiskus desak pemimpin dunia untuk batalkan utang negara-negara miskin

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kiri) mencium Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus usai melakukan foto bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). Dalam kunjungannya Paus Fransiskus melihat langsung terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral serta menandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal 2024: Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Saya mendorong para pemimpin negara dengan tradisi Kristen untuk memberikan teladan dengan membatalkan atau secara signifikan mengurangi utang negara-negara termiskin...

Athena (ANTARA) - Paus Fransiskus pada Rabu (1/1) mendesak para pemimpin dunia untuk membatalkan utang negara-negara miskin, menurut laporan dari kantor berita resmi Vatikan.

Berbicara setelah doa tradisional Angelus pada Hari Tahun Baru, Paus mengatakan: "Saya mendorong para pemimpin negara dengan tradisi Kristen untuk memberikan teladan dengan membatalkan atau secara signifikan mengurangi utang negara-negara termiskin."

Tidak ada negara atau rakyat yang seharusnya dihancurkan oleh beban utang, ujarnya.

Menyoroti perang dan konflik yang masih berlangsung di berbagai belahan dunia, ia berkata: “Marilah kita berdoa untuk pengakhiran semua pertempuran dan agar ada fokus yang tegas pada perdamaian dan rekonsiliasi. Pikiran saya tertuju pada Ukraina yang dilanda perang, Gaza, Israel, Myanmar, Kivu Utara, dan banyak lagi tempat lainnya yang tengah dilanda konflik.”

"Saudara-saudari, perang menghancurkan. Selalu menghancurkan! Perang selalu menjadi sebuah kekalahan. Selalu. Saya menyampaikan penghargaan mendalam kepada semua pihak yang berjuang untuk perdamaian," ucap Paus.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Paus Fransiskus seruhkan penghormatan terhadap pasukan perdamaian PBB


Baca juga: Paus Fransiskus bilang serangan Israel di Gaza sebagai 'kekejaman luar biasa'