PB ABTI sayangkan bola tangan tak masuk agenda PON Papua

id Bola Tangan

PB ABTI sayangkan bola tangan tak masuk agenda PON Papua

Dua pemain bola tangan putra Indonesia asal Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur Victorius Tolang (kiri) dan Oni Sir (kanan) membantu kapten bola tangan Indonesia Roni Kurniawan saat melawan Hong Kong beberapa waktu lalu di Jakarta. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Pengurus Besar Asosiasi Bola Tangan Indonesia (PB ABTI) menyayangkan tak dimasukannya cabang olahraga bola tangan dalam turnamen PON XX di Papua pada tahun 2020.
Kupang (ANTARA NTT) - Pengurus Besar Asosiasi Bola Tangan Indonesia (PB ABTI) menyayangkan tak dimasukannya cabang olahraga bola tangan dalam turnamen Pekan Olaharaga Nasional (PON) XX di Papua pada tahun 2020.

"Berdasarkan hasil rapat tahunan KONI Provinsi Papua yang dilakukan di Jayaputa pada 1-2 Maret 2019, telah diputuskan hanya 46 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada (PON)," kata Wakil Sekjen PB ABTI Andi Zamzami kepada Antara di Kupang, Senin (4/3).

Ia mengatakan dari 46 cabang olahraga tersebut, hanya cabang olahraga bola tangan yang tidak masuk dalam agenda PON XX di Papua pada tahun 2020 mendatang.

Andi mengaku sangat prihatin dengan hasil rapat KONI Papua itu yang menghapus cabang olahraga bola tangan dari agenda PON XX.

Padahal jika merujuk apada Surat Keputusan KONI Pusat Nomor 72 Tahun 2018 ?cabang olahraga bola tangan adalah salah satu yang akan dipertandingkan dalam PON 2020 nanti.

"Kalau sesuai dengan SK KONI Pusat seharusnya ada cabang olahraga Bola Tangan," katanya menegaskan.

Menurut Andi PON merupakan perhelatan pesta olahraga terbesar di Tanah Air, sehingga tuan rumah harus mengakomodir semua kepentingan yang ada.

Baca juga: Joni Sir ingin kembangkan bola tangan di NTT

"Bola tangan adalah olahraga yang sudah go internasional, seperti Sea Games, Asian Games bahkan Olympiade. Seharusnya ini dimasukan juga dalam agenda PON XX," ujar dia.

Olahraga bola tangan saat ini sedang berkembang di Indonesia, sehingga membutuhkan banyak atlet guna untuk seleksi agar ke depannya Indonesia punya timnas yang kuat.

Ia juga menambahkan untuk olahraga bola tangan di PON 2020 tidak membutuhkan biaya yang besar, karena venuenya sama dengan olahraga futsal.

Sementara itu tekait peralatan, kata dia, tidak perlu dikhawatirkan karena saat Asian Games 2018 ada banyak fasilitas bola tangan yang bisa digunakan.

"Kami sudah berkoordinasi mengenai peralatan agar tidak perlu dibeli, sebab pemerintah sudah belikan pada saat pelaksanaan Asian Games 2018. Karena itu aneh rasanya jika tuan rumah menghapus cabang olahraga bola tangan dari agenda PON XX pada tahun depan," katanya.?

Andi juga memohon kepada Menpora sebagai pimpinan tertinggi olahraga di Indonesia bisa membantu agar cabang olahraga bola tangan tetap dipertandingkan di PON 2020 untuk pembinaan prestasi menuju go internasional.

Baca juga: Timnas bola tangan Indonesia matangkan taktik dan strategi
Baca juga: Asian Games - Empat pemain NTT jadi andalan laga kontra Pakistan