Kupang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, baru empat dari 21 kabupaten/kota di provinsi berbasis kepulauan itu yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) khusus SMA/SMK 100 persen pada tahun ajaran 2018/2019.
"Ke-empat kabupaten yang sudah mengelar UNBK itu adalah Kabupaten Nagekeo, Ende, Ngada dan Timor Tengah Utara (TTU)," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Aloysius Min kepada Antara di Kupang, Kamis (14/3), terkait pelaksanaan UNKP/UNBK di NTT.
"Sampai pada ujian nasional tahun ajaran 2018/2019 ini, baru empat kabupaten yang sudah menggelar UNBK SMA/SMK 100 persen. Sisanya belum, termasuk Kota Kupang," katanya.
Menurut dia, daerah yang belum menggunakan sistem UNBK paling tinggi adalah Kabupaten Sumba Barat yakni sebanyak 43 sekolah, terdiri dari SMA 26 sekolah dan SMK 24 sekolah.
Disusul Kabupaten Manggarai Timur yakni sebanyak 29 sekolah, terdiri dari SMA 26 dan sisanya SMK.
"Ada beberapa daerah yang hanya satu sampai dua sekolah saja yang masih menggunakan sistem Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) seperti Rote Ndao dan Kota Kupang serta Manggarai masing-masing satu sekolah," katanya.
Sementara Kota Kupang sendiri menurut dia, masih ada dua SMA yang masih menggunakan sistem UNKP.
Dia menambahkan, pelaksanaan UNKP membutuhkan energi yang cukup besar, mulai dari pengamanan hingga distribusi dokumen.
Padahal, dengan menyelenggarakan UNBK, maka pemerintah maupun sekolah tidak perlu mengeluarkan biaya besar, mulai dari pengamanan, distribusi sampai pada resiko kebocoran, katanya menambahkan.
Baca juga: UNBK SMK di NTT terganggu jaringan internet
Baca juga: 16 SMP di Kota Kupang siap UNBK
Baru empat kabupaten di NTT gelar UNBK SMA/SMK
Dinas Pendidikan NTT mencatat baru empat dari 21 kabupaten/kota di provinsi berbasis kepulauan itu yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) khusus SMA/SMK 100 persen pada tahun ajaran 2018/2019.