Kupang (ANTARA) - Pos pemantau Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi dengan ketinggian kurang lebih 900 meter di atas puncak gunung tersebut.
Petugas Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Fajaruddin M Balido dalam laporannya yang diterima di Kupang, Selasa malam mengatakan bahwa erupsi tersebut terjadi pada pukul 17.53 WITA waktu setempat.
"Erupsi gunung tersebut jika dihitung dari permukaan laut mencapai kurang lebih 2.323 meter," katanya.
Dari hasil laporan tercatat bahwa abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Kemudian erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 21 detik.
Jika dibandingkan dengan erupsi yang terjadi sejak Senin (16/6) pagi kemarin, maka ketinggian kolom abu akibat erupsi gunung tersebut semakin tinggi.
Berdasarkan catatan pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi (PVBMG) saat ini gunung tersebut masih berada pada status level II atau waspada, sehingga mereka mengeluarkan beberapa rekomendasi bagi masyarakat sekitar gunung.
Masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan tidak memasuki dan tidak beraktivitas di dalam wilayah radius dua km dari pusat aktivitas gunung.
Masyarakat di Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diimbau agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran longsoran lava dari bagian timur puncak atau kawah gunung.
Warga Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas gunung dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian selatan dan tenggara puncak atau kawah gunung
Kemudian masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran longsoran lava dari bagian barat puncak kawah gunung Lewotolok.
Untuk menghindari gangguan pernapasan atau ISPA maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar gunung dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunung Ile Lewotolok kembali erupsi dengan ketinggian 900 meter