Kupang (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menyatakan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) di Pulau Flores, khususnya di Labuan Bajo dan sekitarnya, dipastikan kembali normal pekan ini.
“Hari ini kapal tanker sudah bongkar muat untuk menambah pasokan BBM. Kami targetkan stok kembali normal minggu ini,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi dari Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Dia mengatakan hal itu menanggapi kelangkaan BBM di sejumlah wilayah di Pulau Flores, NTT serta Labuan Bajo yang berdampak pada sektor pariwisata di daerah itu.
Ahad mengatakan kelangkaan BBM yang terjadi beberapa pekan terakhir di Pulau Flores diakibatkan karena cuaca buruk yang berdampak pada gelombang tinggi, sehingga proses pendistribusian mengalami keterlambatan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah melaksanakan mitigasi dengan menambahkan titik alih suplai yang sebelumnya dari Terminal BBM Maumere, saat ini juga diperbantukan dari Terminal BBM Ende.
“Penyaluran normal sendiri disuplai dari Fuel Terminal Reo,” ujar dia.
Kelangkaan yang terjadi, juga karena adanya panic buying sedang dalam titik tertinggi dengan meningkatnya peran spekulan yang memperjualbelikan kembali BBM yang dibeli di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Ahad menambahkan dengan sudah adanya kapal yang baru tiba pada Minggu, serta didukung dua titik alih suplai serta upaya-upaya mitigasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Semoga keadaan cuaca juga semakin membaik hingga distribusi berjalan seperti sedia kala," ujar dia.
Ahad juga mengatakan pihaknya juga mempercepat proses pendistribusian BBM ke sejumlah SPBU, sehingga pelayanan di fuel terminal juga beroperasi selama 24 jam.
"Fuel terminal beroperasi 24 jam untuk menjamin pasokan di Manggarai dan sekitarnya aman. Prioritas pengiriman ke SPBU hingga prioritas pengisian juga dilaksanakan,” ujar dia lagi.
Pertamina juga menekankan kepada pihak SPBU untuk memprioritaskan pengisian kepada konsumen kendaraan dan meminimalisir pengisian ke konsumen nonkendaraan untuk menghindari spekulan.
Mitigasi selanjutnya akan dilaksanakan pengaturan pembelian untuk mengurai antrean yang akan dikoordinasikan dengan pemda dan aparat penegak hukum (APH) setempat.
"Pertamina menyampaikan terima kasih atas pengertian dan kesabaran masyarakat atas kejadian yang disebabkan oleh kendala cuaca ekstrem yang berdampak pada mobilisasi kapal yang menyuplai BBM ke Fuel Terminal Reo, sehingga berdampak pada terganggunya jadwal pengiriman BBM,” ujar dia pula.

